Cuaca Ekstrem Mengintai, Polres Pangandaran Siaga Total!

Cuaca Ekstrem Mengintai, Polres Pangandaran Siaga Total!

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Rabu, 05 Nov 2025 14:35 WIB
Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawa
Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar)
Pangandaran -

Polisi Resor (Polres) Pangandaran menyiapkan posko terpadu tanggap bencana untuk merespons cepat potensi bencana alam di wilayah Kabupaten Pangandaran. Langkah ini dilakukan menyusul peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung mulai November 2025 hingga Februari 2026.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, Polres Pangandaran bersama unsur Forkopimda menggelar Apel Siaga Tanggap Bencana di Lapang PMB Grand Pangandaran, Rabu (5/11/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari apel serentak yang digelar di seluruh Indonesia dan diikuti sedikitnya 400 personel gabungan dari Polres Pangandaran, TNI, BPBD, Basarnas, Pemerintah Daerah, hingga relawan tanggap bencana. Apel tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Pangandaran AKBP Dr. Andri Kurniawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam arahannya, Andri menekankan pentingnya kesiapsiagaan lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem. Ia menilai, perlengkapan penanggulangan bencana di Pangandaran sudah memadai, namun faktor utama keberhasilan ada pada koordinasi dan komunikasi antarlembaga.

Andri menyampaikan, menghadapi kondisi cuaca ekstrem saat ini, Polres Pangandaran akan segera menyiapkan posko tanggap bencana, terutama di wilayah yang rawan terdampak.

ADVERTISEMENT

"Kita melaksanakan apel serentak seluruh Indonesia, sesuai dari bapak Kapolri seluruh daerah. Tanggap bencana khususnya di wilayah Pangandaran, pada hari ini kita melaksanakan apel dan gelar pasukan," ucap Andri kepada detikJabar, Rabu (5/11/2025).

Ia menambahkan, kekuatan personel yang disiapkan mencapai 400 orang yang berasal dari berbagai unsur di Kabupaten Pangandaran.

"Kita terbantu ya, khususnya di Kabupaten Pangandaran sendiri, tim Basarnas memiliki kelengkapan yang cukup, paling tidak komunikasi dan koordinasi yang paling utama akan kita laksanakan, sehingga pelaksanaan apapun yang ada di wilayah Kabupaten Pangandaran bisa cepat tanggap menangani,"
ujarnya.

Andri juga menjelaskan, patroli dan pengawasan rutin terus dilakukan, terutama di kawasan wisata pantai yang ramai pada akhir pekan. Menurutnya, peningkatan aktivitas wisata pada bulan November-Desember memerlukan langkah antisipatif tambahan.

"Kegiatan rutin sudah kita laksanakan seperti biasa ya, khususnya di jam-jam ataupun hari-hari ramai, Sabtu-Minggu, kita melaksanakan di wilayah pantai sudah melaksanakan patroli. Menyikapi dengan kondisi cuaca bulan November-Desember ini akan ada aktivitas yang lebih tinggi, kita akan bangun posko terpadu sehingga pelaksanaan ke depan kejadian apapun akan respon lebih cepat," ujarnya.

Langkah kesiapsiagaan ini sejalan dengan imbauan BMKG, agar masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan angin kencang, terutama di daerah pesisir dan perbukitan Pangandaran.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rahman, mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari BMKG, periode November 2025 hingga Januari 2026 diprediksi akan diwarnai cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi disertai angin kencang.

"Ini yang perlu kita diwaspadai," ujarnya.

Meski demikian, Untung mengimbau wisatawan agar tidak khawatir untuk tetap berkunjung ke Pangandaran, selama tetap berhati-hati dan memperhatikan kondisi cuaca.

Namun demikian, dia pun mengimbau kepada para wisatawan untuk tidak perlu takut berwisata ke Pangandaran. Mereka hanya diminta untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads