Enam siswa SMP 1 Pasundan yang jadi korban ambruknya salah satu ruang kelas pada Senin (3/11/2025) sudah pulang dari rumah sakit. Mereka mengalami luka ringan dan sempat menjalani perawatan di RS Bandung Kiwari.
Kepala SMP 1 Pasundan Bandung Nana Mulyana mengatakan, siswa yang dirawat mengalami luka di bagian tangan hingga kakinya. Namun ia memastikan, kondisi anak didiknya telah dinyatakan sehat dan sudah bisa menjalani perawatan di rumah.
"Jadi yang 6 korban, kemarin dievakuasi ke UKS terus dibawa ke RS Bandung Kiwari. Dan kemarin sore udah pada pulang semua, hanya mengalami luka ringan," katanya saat ditemui wartawan di SMP 1 Pasundan, Selasa (4/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nana juga memastikan proses belajar mengajar di SMP 1 Pasundan kini sudah normal. Namun imbasnya, siswa kelas VII yang berjumlah 200-an orang harus menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) lantaran ruangannya belum bisa digunakan.
"Saat ini keadaan udah normal dan belajar sudah seperti biasa lagi. Kemarin memang ada usulan dari Disdik bahwa sebagian ini ada yang PJJ, karena ruangan ambruk. Tapi pembelajaran sekarang sudah normal seperti biasa. Yang PJJ itu kelas 7 karena ruangannya, sekitar 200an siswa," ungkapnya.
Nana mengungkapkan, ruang kelas yang ambruk sebetulnya akan diperbaiki pada 2026. Jika kondisinya tak memungkinkan, pihak sekolah pun berencana mengatur PJJ secara bergilir untuk kelas VIII dan IX.
Sementara, untuk proses perbaikan, pihak dari Bappenas kata Nana telah datang ke SMP 1 Pasundan Bandung. Dinas Ciptabintar Kota Bandung sudah mengecek kelayakanan bangunan agar proses belajar mengajar ke depan dipastikan aman.
"Rencana, sudah ada dari Bappenas, sekalian mengontrol revitalisasi. Jadi sudah kami usulkan, dan dicatat untuk kondisi luar biasa. Dari Ciptabintar juga udah datang untuk mengecek kelayakan bangunannya," pungkasnya.
(ral/mso)











































