Banjir Dayeuhkolot Tak Surutkan Langkah Syarifulloh Jualan Es Doger

Serba-serbi Warga

Banjir Dayeuhkolot Tak Surutkan Langkah Syarifulloh Jualan Es Doger

Yuga Hassani - detikJabar
Selasa, 04 Nov 2025 06:30 WIB
Syarifulloh (57), seorang pedagang es doger kala melintas Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (3/11/2025).
Syarifulloh (57), seorang pedagang es doger kala melintas Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (3/11/2025). (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Suara lonceng terus menggema menembus genangan banjir dengan membawa asa untuk menghidupi keluarga. Kedua roda itu terus berputar membawa minuman dingin khas yang kerap dipesan warga.

Minuman dingin itu adalah Es Doger yang dijual secara langsung oleh Syarifulloh (57). Pria asal Kampung Mulyasari, Kecamatan Baleendah itu terus berjuang mencari cuan meski jalanan yang dilaluinya tergenang banjir.

Dengan penuh semangat dirinya melangkah membawa roda Es Doger jualannya di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (3/11/2025). Beberapa anak kecil yang tengah bermain di area banjir langsung membeli minuman pelepas dahaga itu. "Mang, mang, mang, meser (beli)," teriak anak-anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian dengan semringahnya Syarif langsung melayani dan meracik Es Doger yang telah dipesan. Tidak berselang lama anak-anak lainnya pun langsung membeli beberapa bungkus.

ADVERTISEMENT

Rodanya nampak kokoh meski deburan ombak yang tersapu mobil menyampu genangan banjir. Adanya genangan banjir itu tidak membuat dirinya surut dalam mencari rezeki.

"Iya setiap hari saya lewat sini kalau jualan. Kalau kondisi banjir segini selutut mah saya bisa aja lewat, tapi kalau parah gak bisa, paling libur aja," ujar Syarif.

Menjual Es Doger telah dijalaninya sejak puluhan tahun yang lalu. Menurutnya area yang kerap dilanda banjir biasanya berada di kawasan Andir Baleendah.

"Saya dulu kalau lewat ke sini gak pernah banjir, tapi sekarang yang parah disini. Dulu mah kan yang parah di daerah Andir Baleendah sana, sekarang malah terbalik," jelasnya.

Syarifulloh (57), seorang pedagang es doger kala melintas Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (3/11/2025).Syarifulloh (57), seorang pedagang es doger kala melintas Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (3/11/2025). Foto: Yuga Hassani/detikJabar

Dengan adanya banjir itu membuat dirinya kesulitan dalam berdagang. Namun saat ini air banjir yang menggenang jalan tersebut hanya setinggi 60 sentimeter.

"Saya jualan juga lihat kondisi dulu, kalau besar ya gak jualan, kalau kecil ya masih diseberangi dan roda juga aman. Tapi kalau air lebih tinggi, roda jualan pasti kebawa ngambang makanya gak berani dilewati," katanya.

Dirinya biasanya berjualan melintas dari Baleendah hingga ke sekitar Pabrik yang berada di Dayeuhkolot. Biasanya dirinya berjualan dari jam 9 pagi hingga sore hari.

"Saya jualan dari jam 9 sampe sore. Harganya Rp5 ribu terus saya jualannya sampe ke daerah pabrik Dayeuhkolot," ungkapnya.

Dengan adanya banjir tersebut pendapatannya biasanya berkurang dari biasanya. Namun menurutnya berapapun hasil yang didapatkan harus terus bersyukur.

"Sehari saya biasanya dapat rezeki Rp600 ribu, kalau banjir gini mah gak bisa dikondisikan. Iya alhamdulillah paling dapat Rp 100 ribu atau Rp 200 ribu mah ada sehari," bebernya.

Syarif berharap permasalahan banjir bisa segera ditangani pemerintah. Pasalnya adanya banjir mengganggu perekonomian warga sekitar

"Iya kalau harapan mah semua pedagang ini ingin bebas banjir aja soalnya belum ada solusi. Semua pedagang disini kan gak bisa pada jualan apalagi yang sore kasihan kan mereka juga cari rezekinya disini," pungkasnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads