Pertalite Tercampur Air di Tasikmalaya, Motor Warga Mendadak Mogok

Pertalite Tercampur Air di Tasikmalaya, Motor Warga Mendadak Mogok

Faizal Amiruddin - detikJabar
Senin, 03 Nov 2025 13:26 WIB
Petugas gabungan memeriksa pertalite di SPBU 3446109 Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Tasikmalaya yang terkontaminasi air.
Petugas gabungan memeriksa pertalite di SPBU 3446109 Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Tasikmalaya yang terkontaminasi air. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Kasus bahan bakar minyak (BBM) terkontaminasi terjadi di Kota Tasikmalaya. Sejumlah pengendara sepeda motor mengeluhkan mesinnya tiba-tiba mogok usai mengisi BBM jenis pertalite di SPBU 3446109 Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Tasikmalaya.

Saat diperiksa oleh tim gabungan, Senin (3/11/2025) ternyata pertalite yang dijual SPBU yang dikenal dengan sebutan Pom Padayungan itu, tercampur dengan air.

Atas temuan ini, pihak Pertamina langsung melakukan penanganan, termasuk menghentikan penjualan dan melakukan evaluasi. Pihak Pertamina juga membuka posko pengaduan bagi masyarakat yang merasa dirugikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi yang dihimpun, keluhan pengendara sepeda motor yang tiba-tiba mogok itu terjadi pada Sabtu (1/11/2025). Para pengendara merasakan motornya tersendat-sendat hingga akhirnya mesin mati.

Sebagian dari mereka kemudian mendatangi SPBU tersebut untuk mengklarifikasi. Setelah dilakukan pembuktian dengan mengisi pertalite ke botol plastik, akhirnya diketahui jika BBM itu terkontaminasi.

ADVERTISEMENT

"Hari Sabtu ada sekitar 5 sepeda motor yang komplain. Kami langsung layani, kami tanggung biaya perbaikannya dan kami ganti BBM dengan pertamax. Saat itu juga langsung kami hentikan penjualan," kata salah seorang petugas SPBU, Senin (3/11/2025).

Sementara itu, tim gabungan yang terdiri dari Pertamina, Polres Tasikmalaya Kota dan Pemkot Tasikmalaya, pada Senin siang langsung melakukan pemeriksaan.

Saat dilakukan pengisian ke gelas takar, terlihat jelas ada endapan bahan lain yang diduga air. Petugas mengambil sampel hingga 3 gelas takar, semua hasilnya terdapat endapan air. Kadar kontaminasinya lebih dari 10 persen.

Pemeriksaan juga dilakukan di mesin dispenser pertalite untuk mobil, tapi hasilnya bagus, tidak ada kandungan air.

"Kami bersama dengan Polres Kota Tasikmalaya, kemudian dari Metrologi, melakukan pengecekan terkait dengan kejadian atau laporan dari masyarakat adanya kandungan air di SPBU ini, dimana berdasarkan hasil pengecekan kita bersama, bahwa terdapat kandungan air di BBM jenis pertalite," kata Faishal Fath sebagai Sales Branch Manager Wilayah Tasikmalaya.

Faishal mengatakan pihaknya langsung menutup penjualan dan membuat posko pengaduan konsumen. Dia juga menyatakan permintaan maaf atas akibat yang ditimbulkan oleh kejadian itu, serta siap menanggung biaya perbaikan kendaraan.

"Kami dari Pertamina memohon maaf. Kepada masyarakat yang memang terlanjur mengisi di SPBU ini, dan didapati campuran air, mohon untuk dapat langsung ke SPBU untuk melaporkan dan akan kita ganti biaya perbaikan yang memang keluar akibat dari kontaminasi tersebut," kata Faishal.

Penyebab Kontaminasi Air di SPBU

Sementara itu terkait penyebab kontaminasi, hasil pemeriksaan sementara tidak ada unsur kesengajaan. Diduga air masuk ke dalam tangki pendam akibat adanya kesalahan fungsi di bagian tangki pendam.

Tingginya curah hujan yang terjadi pada Sabtu lalu juga, menurut Faishal turut memicu terjadinya kontaminasi tersebut.

"Untuk penyebabnya ini tidak ada unsur kesengajaan. Karena pada hari Sabtu kemarin terjadi hujan yang cukup deras, yang kemudian di SPBU ini terdapat malfungsi pada bagian penyimpanan atau tangki pendamnya, yang saat ini sedang dilakukan perbaikan," kata Faishal.

Saat dipertanyakan mengapa hanya di dispenser pertalite bagian sepeda motor saja yang mengalami kontaminasi. Padahal dispenser sepeda motor dan mobil menyedot pertalite dari tangki pendam yang sama.

"Itu kemungkinan akibat adanya perbedaan instalasi pipa, dimana instalasi dispenser untuk sepeda motor dan mobil terdapat perbedaan level kedalaman," kata Faishal.

Salah seorang pegawai atau teknisi SPBU membenarkan jika beberapa bulan lalu, pihaknya melakukan perbaikan instalasi di tangki pendam.

Saat itu kedalaman pipa penyedot untuk dispenser pengisian sepeda motor ditambah atau diperdalam. Diduga hal ini memicu tersedotnya endapan air di tangki pendam.

"Beberapa bulan lalu memang ada perbaikan. Namanya endapan air di tangki pendam itu selalu ada, jadi kedalaman penyedotan itu tidak sampai dasar. Di dalam tangki pendam itu pasti ada stok mati," katanya.

Yana Mulyana Kepala UPTD Metrologi Legal Kota Tasikmalaya, membenarkan jika sampel pertalite yang diambil dari dispenser pengisian sepeda motor, terdapat kandungan air.

"Ya seperti tadi kita saksikan bersama, memang ada kontaminasi air," kata Yana.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads