Kisah Rohati, Ibu 7 Anak Biayai Keluarga dari Dapur SPPG Polres Garut

Hakim Ghani - detikJabar
Senin, 03 Nov 2025 10:00 WIB
Rohati, ibu 7 anak yang hidupkan asa keluarga sejahtera dari dapur SPPG (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut -

Hadirnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi berkah bagi banyak orang. Salah satunya bagi Rohati, ibu 7 anak yang turut mengais rezeki untuk keluarganya dari program ini.

Sejak dua bulan terakhir, kehidupan wanita asli Garut ini mulai berbeda. Harapannya menjadi manusia yang sejahtera muncul kembali, usai mendapatkan pekerjaan yang layak.

Berbincang dengan detikJabar Minggu, (2/11) malam, Rohati mengaku sangat bersyukur dengan hadirnya dapur MBG di desanya.

"Awalnya dikasih tahu teman, katanya Polres Garut akan membuka Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sini. Akhirnya melamar menjadi relawan, dan diterima," kata Rohati.

Rohati adalah satu dari lebih dari 40 orang relawan yang kini bekerja di SPPG Polres Garut, yang terletak di Kecamatan Sukawening, Garut. Rohati sendiri, ditugaskan untuk memasak di sana.

Ada beragam masakan yang diraciknya. Mulai dari telur balado, hingga beragam olahan makanan lain yang diinstruksikan oleh pengelola.

"Tugasnya memang berat. Kita harus benar-benar teliti dan apik dalam memasak. Karena yang dibuat ribuan porsi dan dimakan oleh anak-anak sekolah," ucap Rohati.

Bagi Rohati, hadirnya dapur MBG di kampungnya bukan sekadar pekerjaan. Lebih dari itu, pekerjaan ini merupakan ladang mengais rezeki untuk menopang ekonomi keluarga.

Suasana MBG di Garut Foto: Hakim Ghani/detikJabar

Rohati mengaku memiliki kehidupan yang sulit. Suaminya, Entis, menganggur sejak terakhir kali bekerja sebagai sopir angkutan kota di Bandung, pada tahun 2016 silam.

Di sisi lain, ada 7 orang anak yang harus dia besarkan, dengan dua anak di antaranya, yakni anak ke-6 dan ke-7 masih duduk di bangku sekolah.

"Sebelum kerja di SPPG, saya jualan makanan keliling. Tapi berhenti karena sering nombok dan banyak saingan, karena saya jualan jalan kaki, yang lain pakai motor," katanya.

Untuk menutupi biaya sehari-hari, Rohati dan Entis berharap belas kasihan anak-anaknya yang sudah menikah. Meskipun Rohati sungkan, karena merepotkan mereka yang telah berkeluarga.

Setiap malam, Rohati mengaku kerap berdoa kepada Tuhan, agar diberikan pekerjaan yang layak untuknya dan sang suami, agar bisa hidup yang layak.

"Makanya saya selalu terharu bisa bekerja di sini. Karena ini bagi saya sangat berarti untuk hidup keluarga," katanya.

Dengan gaji Rp 1,1 juta yang diterimanya per dua minggu sekali, Rohati mengaku sangat tenang setiap bulan. Dia bisa memasak makanan enak di rumah, memberi jajan anak sekolah hingga membayar listrik.

"Banyak suka-dukanya. Sukanya dapat penghasilan, dan teman baru. Dukanya jam kerja tidak menentu. Tapi sangat saya syukuri karena ini syariat rezeki bagi saya dan keluarga," pungkas Rohati.



Simak Video "Video: Momen Wali Murid Sekolah Elite di Serang Banten Tolak MBG"


(dir/dir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork