Tanam ribuan pohon mangrove bersama pelajar, dan perusahaan, Dinas Lingkungan dan Kebersihan Kabupaten Karawang upayakan komitmen hijaukan wilayan pesisir.
Kegiatan tersebut, dilakansakan di Desa Muarabaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, dengan target penanaman sebanyak 6.500 bibit mangrove.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang Iwan Ridwan menuturkan, penenanam bibit mangrove memberikan manfaat ekologis yang cukup besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menanam mangrove memberikan manfaat ekologis, ekonomi, dan sosial yang besar, seperti melindungi pantai dari erosi dan abrasi, menyaring kualitas air dan udara, serta menjadi habitat bagi keanekaragaman hayati," kata Iwan saat diwawancara awak media usai penanaman, Jumat (31/10/2025).
Tak hanya itu, Iwan menuturkan, menanam bibit mangrove juga merupakan upaya mitigasi perubahan iklim dengan menyerap karbon, penyediaan sumber daya alam, dan pengembangan ekonomi lokal melalui pariwisata atau pengolahan produk mangrove.
"Selain bentuk mitigasi perubahan iklim, menanam mangrove juga dapat mengembangkan ekonomi lokal, seperti pariwisata hutan mangrove dan pengolahan produk-produk mangrove yang selama ini sudah berjalan," kata dia.
Pihaknya juga mengapresiasi langkah, PT Century Batteries Indonesia (PT CBI), yang telah menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bentuk mangrove, sebab, menyediakan ribuan bibit mangrove bukanlah hal yang mudah bagi pemerintah.
"Atas langkah ini, saya juga mengapresiasi PT CBI, sebab menyediakan 6.500 bibit mangrove bukan perkara yang mudah bagi pemerintah, dan kali ini dapat tercover oleh CSR dari PT CBI," imbuhnya.
Lebih lanjut dituturkan Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah V Jawa Barat, Dedi Suradi menjelaskan, pemprov sendiri butuh anggaran dua tahun untuk menyediakan bibit mangrove sebanyak ini.
"Ini suatu bukti nyata yang besar dari perusahaan, karena 6.500 bibit mangrove bukan jumlah sedikit, pemprov saja memerlukan 2 tahun dari anggaran pemerintah. Kami yang saat ini memiliki tugas rehabilitasi merasa sangat terbantu," kata Dedi.
Dedi menjelaskan, tugas rehabilitasi wilayah pesisir pantai sangat berat dan tidak bisa dilakukan sendiri oleh intansi, oleh sebab itu perlu keterlibatan berbagai pihak, serta dilakukan secara berkelanjutan.
"Merehabilitasi wilayah pesisir tidak bisa dilakukan sendiri, hal seperti ini perlu upaya berbagai pihak, dan kami doakan institusi swasta tumbuh baik dan banyak profit, sehingga bisa berkontribusi nyata melalui program CSR seperti ini, sehingga kedepan bisa melakukan upaya menjaga lingkungan yang berkelanjutan," imbuhnya.
Sementara itu, Direksi PT CBI Leo Susy Villiany menyampaikan bahwa, pihaknya memiliki komitmen kuat untuk menjalankan proses bisnis dengan prinsip ramah lingkungan, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari visi dan nilai perusahaan.
"Komitmen ini tidak hanya berlaku di lini produksi dan operasional internal perusahaan tetapi juga mencakup seluruh rantai pasok, termasuk kolaborasi dengan para supplier vital dan mitra strategis. Dengan cara ini, kami meyakini bahwa bersama-sama kita dapat mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan, menjaga keseimbangan alam, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta lingkungan di sekitar kita," ucap Susy.
Awalnya, kata Susy, penanaman bibit mangrove ini direncanakan hanya sebanyak 1.000 pohon. Namun, melihat antusiasme dan partisipasi dari para mitra perusahaan di luar ekspektasi.
"Awalnya ditargetkan seribu pohon, tapi kami lihat semangat antusias masyarakat, pelajar, dan komunitas, kita minta dukungan penuh dari seluruh supplier PT CBI, sehingga hari ini kita dapat menanam 6.500 pohon mangrove. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa ketika kita bersinergi, kita dapat mencapai hasil yang jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan," pungkasnya.
(mso/mso)








































.webp)













 
             
             
  
  
  
  
  
  
 