Duka Kampus Widyatama Usai Pekerja Lompat dari Lantai 6

Round-Up

Duka Kampus Widyatama Usai Pekerja Lompat dari Lantai 6

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 31 Okt 2025 07:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi. (Foto: Dok.Detikcom)
Bandung -

Selasa (28/10) malam, kabar duka menyelimuti lingkungan civitas akademika Universitas Widyatama, Kota Bandung. Seorang pekerja berinisial RP (46), ditemukan meninggal dunia setelah ditengarai memilih mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 6.

Jasad korban ditemukan sekitar pukul 20.00 WIB malam. Tubuhnya terjatuh ke halaman Gedung B area Foodcourt Universitas Widyatama dan informasi itu langsung tersebar jadi pembicaraan yang memilukan.

Polisi pun sudah turun tangan setelah menerima laporan. Tim Inafis Satreskrim Polrestabes Bandung dikerahkan, dan dari hasil pemeriksaan sementara ditemukan sejumlah luka di tubuh korban setelah kejadian.

"Korban diduga sementara bunuh diri dengan mengalami luka di bagian pinggul belakang, patah di bagian pinggul, lutut dan pergelangan kaki sebelah kiri, luka di bagian kening patah di bagian sikut sebelah kiri dagu, jidat dada sebelah kiri dan luka gores di perut," kata Kasi Humas Polrestabes Bandung AKP Nurindah dalam keterangan yang diterima, Kamis (30/10/2025).

Namun, polisi belum bisa menyimpulkan mengenai motif korban yang diduga bunuh diri. Jasad korban kemudian diboyong menggunakan ambulans PMI Kota Bandung ke RS Sartika Asih.

Setelah kejadian ini, Universitas Widyatama turut berbela sungkawa. Korban diketahui merupakan staf di Biro Fasilitas kampus yang sudah bekerja sekitar 25 tahun lamanya.

Sekretaris Universitas Widyatama Marisa Astuti mengatakan, lokasi kejadian ada di Gedung B Lantai 6. Korban dipastikan melompat setelah dilihat dari CCTV yang ada di lokasi kejadian.

"CCTV ada dan kalau tidak salah sudah disampaikan ke pihak polisi. Semuanya yang diperlukan dan diminta oleh pihak polisi. Kami sudah sampaikan yang diperlukan. Sampai saksi-saksi juga sudah diwawancara oleh pihak polisi," ugkapnya.

Marisa menyayangkan kejadian ini. Meski demikian, pihak kampus menyampaikan duka cita sedalam-dalamya.

"Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan bisa ikhlas dan sabar, karena memang almarhum masih mempunyai anak-anak yang masih kecil. Mudah-mudahan juga seluruh amal ibadahnya bisa diterima oleh Allah dan bisa ditempatkan di tempat yang terbaik," ujarnya.

Marisa pun menyebut keseharian korban biasa saja. Dia juga sempat berkegiatan bersama, biasa saja dan tidak ada indikasi lain.

"Tidak ada yang menjadi perhatian, bersosialisasi dengan sesama rekan kerja. Saya rasa tidak ada masalah dan tidak ada emosi apapun. Makanya kita semua juga kaget juga dengan kejadian ini. Bisa dibilang ini musibah yang tidak bisa kami prediksi," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara mengenai motif, pihaknya tidak mengetahuinya dan masih diselidiki polisi. Selain itu tidak ditemukan surat wasiat di TKP.

"Jadi kami juga kaget kok bisa ada kejadian seperti ini. Apakah memang akumulasi atau apapun. Makanya tadi motifnya kami juga belum tahu," pungkasnya.

ADVERTISEMENT

(ral/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads