Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang pria warga Haurwangi, Kabupaten Bandung dilaporkan meninggal dunia. Korban diduga mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri dan melompat dari lantai enam di Kampus Widyatama, Kota Bandung, kejadian ini terjadi, Selasa (28/10) lalu.
Kejadian ini dibenarkan Sekretaris Universitas Widyatama Marisa Astuti. Marisa mengatakan, korban bernama Rahmat Permana (49).
"Benar, memang ada kejadian tersebut, dua hari lalu, beliau itu adalah staf dari Biro Fasilitas bernama Rahmat Permana. Beliau juga sudah lama bekerja di kami kurang lebih 25 tahunan," kata Marisa kepada detikJabar di Universitas Widyatama, Kamis (30/10/2025).
Marisa menyebut, lokasi kejadian ada di Gedung B Lantai 6. Korban dipastikan melompat dilihat dari CCTV yang ada di lokasi kejadian.
"CCTV ada dan kalau tidak salah sudah disampaikan ke pihak polisi. Semuanya yang diperlukan dan diminta oleh pihak polisi. Kami sudah sampaikan yang diperlukan. Sampai saksi-saksi juga sudah diwawancara oleh pihak polisi," ugkapnya.
Marisa menyayangkan kejadian ini. Meski demikian, pihak kampus menyampaikan duka cita sedalam-dalamya.
"Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan bisa ikhlas dan sabar, karena memang almarhum masih mempunyai anak-anak yang masih kecil. Mudah-mudahan juga seluruh amal ibadahnya bisa diterima oleh Allah dan bisa ditempatkan di tempat yang terbaik," ujarnya.
Marisa sebut, jika keseharian korban biasa saja. Dia juga sempat berkegiatan bersama, biasa saja dan tidak ada indikasi lain.
"Tidak ada yang menjadi perhatian, bersosialisasi dengan sesama rekan kerja. Saya rasa tidak ada masalah dan tidak ada emosi apapun. Makanya kita semua juga kaget juga dengan kejadian ini. Bisa dibilang ini musibah yang tidak bisa kami prediksi," jelasnya.
Disinggung terkait motif, pihaknya tidak mengetahuinya dan masih diselidiki polisi. Selain itu tidak ditemukan surat wasiat di TKP.
"Jadi kami juga kaget kok bisa ada kejadian seperti ini. Apakah memang akumulasi atau apapun. Makanya tadi motifnya kami juga belum tahu," pungkasnya.
(wip/yum)