2 Kampung Terisolasi Akibat Longsor di Cisolok, 5 Rumah Tertimbun Tanah

Kabupaten Sukabumi

2 Kampung Terisolasi Akibat Longsor di Cisolok, 5 Rumah Tertimbun Tanah

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 30 Okt 2025 12:15 WIB
Longsor di  Kampung Pamokoan, Desa Sukarame, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi
Longsor di Kampung Pamokoan, Desa Sukarame, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Foto: Istimewa
Sukabumi -

Akses menuju Kampung Pamokoan, Desa Sukarame, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, masih sulit ditembus setelah longsor besar menutup jalan penghubung. Sedikitnya sembilan rumah terdampak, lima di antaranya tertimbun material longsor.

Kepala Desa Sukarame Hermawan mengatakan longsor terjadi di beberapa titik sekaligus. "Yang pertama adalah yang menimpa warga Kampung Pamokoan yang tertimbun itu ada 5 rumah dan yang dua cuman dapur doang, yang dua lagi pada posisi takut juga ada longsor susulan pasti kena dampak semuanya. Itu satu kampung yang 9 rumah," ungkapnya, Kamis (30/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hermawan, untuk mencapai lokasi, warga harus melewati enam hingga tujuh titik longsor. "Sebelum sampai ke tujuan dari Desa Sukarame menuju ke lokasi ke sana ada beberapa titik, ada 6 titik longsor sampai 7 longsoran," ujarnya.

Ia menyebut akses baru bisa terbuka sebagian setelah bantuan alat berat datang. "Ini baru terbuka kemarin, alhamdulillah ada bantuan dari BPBD provinsi dan alat berat kemarin sudah berjalan. Namun posisi jam 12 itu istirahat dan turun lagi hujan sempat berhenti dan sekarang sudah dilanjutkan lagi," kata Hermawan.

ADVERTISEMENT

Kondisi dua kampung di wilayahnya kini masih terisolir. "Iya, terisolir ada dua kampung, Cijangkorang juga sama. Dua kampung dikarenakan putus posisi di atas putus ke bawah, jadi posisi sekarang si tanah pergerakan tanah tersebut kemarin kan ada pergerakan tanah juga di Kampung Pamokoan juga semakin besar pergerakan tanahnya, kemarin kan sedikit, sekarang mah udah masuk bola voli lah ukurannya, tembus ke bawah itu," jelasnya.

Hermawan menuturkan, ada lebih dari 600 jiwa di wilayah terdampak. "Itu satu kedusunan kurang lebih 600 jiwa lebih," sebutnya.

Pemerintah desa bersama instansi terkait terus berupaya membantu warga yang terdampak. "Mungkin dari aparat desa yang lain, dari aparat dinas terkait minta bantuan, terutama untuk di Desa Sukarame yang terdampak longsor yang luar biasa. Di Kecamatan Cisolok ada juga yang kebanjiran tapi yang lebih parah ini, longsor menutupi akses jalan, sehingga akses jalan tidak bisa untuk aktivitas," kata dia.

Sudah dua hari wilayah tersebut terisolir. "Sampai saat ini untuk dua hari terisolir, baru dua hari," ujar Hermawan.

Keterisolasian membuat distribusi logistik tersendat. "Kalau logistik kemarin mungkin ada kendala di jalan, di jalan gak bisa ke sana makanya masyarakat di Kampung Pamokoan dijemput ke sini, jadi gak bisa melewati pakai motor jadi jalan kaki saja ke sini," tuturnya.

Salah seorang warga, Andri (33), menceritakan detik-detik saat longsor terjadi. "Kejadian setengah lima, kita istirahat semua ada di rumah. Dari warga ada yang ngasih tahu kalau tanah di atas sudah turun sebagian, ngasih tahu kepada anak-anak dan pada tetangga di sini, langsung lari semuanya," ujarnya.

Ia dan keluarganya sempat menyelamatkan diri di tengah hujan deras. "Saya posisi lagi di rumah saat itu, sama istri sama anak juga, dan itu sudah siap, sudah siaga sebenarnya, hujan gede ngeri juga kan. Barang-barang berharga ada yang keambil ada yang enggak, yang enggak itu baju, kartu identitas, kartu keluarga itu semua gak keambil, gak keangkat," katanya.

Kini, Andri dan keluarganya menumpang di rumah kerabat. "Saat ini kondisinya kita mengungsi di rumah saudara saja, ada saudara di sini sementara. Kondisi kaya gini sudah dua hari, tiga hari sama hari ini, ada yang barang-barang belum keangkat ada motor, identitas semua gak keangkat sama sekali semuanya," tuturnya.

Ia mengaku masih kesulitan mencari barang-barang yang tertimbun. "Ini lagi dicari dikeluarkan, ini udah parah banget. Kalau seperti ini kita susah, gak tahu titiknya, gak tahu kita di mana-mana nya," kata Andri.

(sya/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads