Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar bahasa Portugis menjadi salah satu bagan ajar di sekolah Indonesia. Hal itu disampaikan Prabowo saat jamuan kenegaraan bersama Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Istana Negara, Jakarta pekan lalu.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat menyatakan siap mengikuti arah kebijakan pemerintah pusat. Kepala Disdik Jabar Purwanto menyebut pihaknya akan menunggu keputusan resmi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
"Kalau itu menjadi kebijakan nasional, kita harus terapkan dengan secara bertahap tentunya mempersiapkan infrastrukturnya," ujar Purwanto, Kamis (30/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ia menegaskan bahwa langkah pertama yang akan dilakukan adalah memperkuat sumber daya manusia, terutama ketersediaan guru yang mampu mengajar bahasa Portugis. Saat ini, pihaknya masih melakukan pemetaan kemampuan tenaga pendidik di Jabar.
"Kan gurunya harus bisa kan. Ngajar gimana kalau gurunya enggak bisa, kan harus ada pelatihan, ada enggak gurunya. Ini juga kan harus dipikirkan karena ini kan baru digulirkan (rencananya) oleh presiden dan masih dikaji oleh kementerian," jelasnya.
Purwanto menambahkan, sejauh ini belum ada petunjuk teknis maupun pedoman resmi dari Kemendikdasmen mengenai pelaksanaan program tersebut. Meski begitu, ia memastikan Jawa Barat akan segera bergerak begitu arahan turun dari pusat.
"Iya tentu kalau pusat menerapkan kebijakan ini kan dengan konsekuensi-konsekuensi mempersiapkan sumber daya manusianya. Kalau menjadi itu kebijakan nasional, kita harus siap. Karena kan kita negara kesatuan Republik Indonesia," katanya.
"Kalau diperintahkan pakai bahasa Portugis, ya sekuat tenaga kita akan praktikan itu dengan kemampuan kita," tandasnya.
(bba/yum)







































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 