Beredar di media sosial tentang Aron Geller, yang disebut-sebut sebagai warga negara Israel yang memiliki KTP elektronik Indonesia. Dalam postingan tersebut dijelaskan jika Aron beralamatkan di Kp Pasirhayam, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku Cianjur.
Bahkan dikabarkan Aron juga memiliki bisnis properti di Bali. Namun beberapa hari terakhir kabar tersebut kembali ramai di media sosial usai salah satu akun mengunggahnya.
Menanggapi kabar tersebut, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Cianjur angkat bicara terkait kabar heboh di media sosial terkait Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki KTP elektronik Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Disdukcapil Cianjur memastikan KTP atas nama Aron Geller palsu, bahkan NIK-nya pun tidak tercatat milik warga di Kota Santri.
Kabar terkait identitas pria yang memiliki KTP dengan nama Aron Geller merupakan WNA asal Israel pertama kali muncul di media sosial.
"Itu sudah lama kami dapat kabar, sekitar tiga bulan lalu. Dari Dirjen Imigrasi mengkonfirmasi ke kami, dana kami jelaskan jika nama tersebut tidak ada di alamat yang tertera. Bahkan kami sudah pastikan dengan mendatangi alamat yang tertera yakni Kampung Pasirhayam Desa Sirnagalih. Warga di situ tidak mengetahui ada nama Aron Geller," kata dia, Sabtu (25/10/2025).
Menurut dia, dalam sistem juga tidak ditemukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera di e-KTP tersebut.
"Saat dicek, hasilnya blank. Jadi baik nama atau NIK-nya tidak tercatat. Kalaupun pakai NIK orang lain, pasti muncul datanya, tapi saat dicek tidak muncul data apapun," kata dia.
Asep menyebut e-KTP yang digunakan diduga palsu. "Dugaan sementara itu palsu, dilihat dari data yang tidak ada. Paling akurat lagi bisa dicek chip di dalam e-KTP nya. Karena tidak bisa diduplikat untuk data di chipnya," kata dia.
Tak Buat Laporan ke Polisi
Dia mengaku tidak akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Sebab informasinya WNA itu tersangkut masalah hukum dan perkaranya tengah ditangani polisi.
"Informasi yang kami terima begitu, kemungkinan selain perkaranya diproses, kaitan e-KTP palsunya juga diproses kepolisian," kata dia.
Bendera Israel di Ukraina Foto: REUTERS/Vladyslav Musiienko |
Asep menambahkan, masyarakat bisa mengecek e-KTP yang mencurigakan saat melakukan transaksi bisnis, untuk mencegah penggunaan KTP palsu.
"Langkah kami melakukan sosialisasi, kemudian imbauan jika ragu dengan KTP yang digunakan dalam bertransaksi bisnis, bisa dicek ke disdukcapil untuk memastikan keasliannya," pungkasnya.
Dirjen Dukcapil Pastikan Palsu
Direktur Jenderal (Dirjen) Dukcapil Kemendagri, Teguh Setyabudi, mengaku telah melihat informasi viral itu. Dia memastikan KTP tersebut palsu.
"Bila di social media diceritakan yang bersangkutan memiliki KTP-elektronik Indonesia, bisa dipastikan KTP itu palsu," kata Teguh Setyabudi saat dimintai konfirmasi, Sabtu (25/10/2025).
Dia menyatakan telah melakukan pengecekan nama WN Israel itu di Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) secara nasional. Teguh mengatakan nama Aron Geller tidak ditemukan di SIAK.
Ditjen Dukcapil juga mengecek ke daerah terkait penerbitan KTP untuk WN Israel. Dia mengatakan nama Aron Geller juga tidak ada dalam database.
"Kami di Ditjen Dukcapil Kemendagri juga telah mengecek nama itu juga tidak ada," pungkasnya.
(yum/yum)











































