Nasib 6 Mahasiswa Unud Usai Olok-olok Korban Bunuh Diri di Grup

Nasib 6 Mahasiswa Unud Usai Olok-olok Korban Bunuh Diri di Grup

Fabiola Dianira - detikJabar
Minggu, 19 Okt 2025 12:30 WIB
Gedung FISIP Unud Kampus Sudirman, tempat mahasiswa  lompat bunuh diri, Rabu (15/10/2025). (Fabiola Dianira)
Gedung FISIP Unud Kampus Sudirman, tempat mahasiswa lompat bunuh diri, Rabu (15/10/2025). (Fabiola Dianira)
Bali -

Lontaran kata nirempati enam mahasiswa Universitas Udayana (Unud) mencemooh korban bunuh diri berinisial TAS, membuat mereka dipecat dari jabatan organisasi mahasiswa (ormawa) di kampus tersebut.

Empat di antaranya adalah pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud.

Mereka yakni Kepala Departemen Eksternal Maria Victoria Viyata Mayos, Kepala Departemen Kajian, Aksi, Strategis, dan Pendidikan Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama, Wakil Kepala Departemen Minat dan Bakat Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana, serta Wakil Kepala Departemen Eksternal Vito Simanungkalit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keempatnya telah menerima surat Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari kepengurusan Himapol FISIP Unud.

"Dengan ini, Himapol FISIP menyatakan akan menindak tegas serta memberikan sanksi seberat-beratnya, yakni Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH), kepada seluruh anggota Himapol FISIP Universitas Udayana Kabinet Cakra yang terbukti melakukan tindakan amoral tersebut. Kami menegaskan bahwa oknum yang bersangkutan secara resmi tidak memiliki keterkaitan dengan pihak kami," tulis pernyataan resmi Himapol FISIP Unud di akun Instagramnya, dilihat detikBali, Sabtu (18/10/2025).

ADVERTISEMENT

Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FISIP Unud juga mengambil langkah serupa terhadap Putu Ryan Abel Perdana Tirta, mahasiswa angkatan 2023 yang menjabat sebagai Ketua Komisi II.

"Maka, dengan ini kami menyatakan bahwa, yang bersangkutan di atas telah DIBERHENTIKAN SECARA TIDAK HORMAT dan resmi dinyatakan tidak menjabat lagi sebagai anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana periode 2025/2026," tulis pernyataan DPM FISIP Unud di laman Instagramnya.

Renungan Malam untuk mengenang Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Sosiologi, FISIP Universitas Udayana, di depan Gedung FISIP Unud, Denpasar, Jumat (17/10/2025).Renungan Malam untuk mengenang Timothy Anugerah Saputra, mahasiswa Sosiologi, FISIP Universitas Udayana, di depan Gedung FISIP Unud, Denpasar, Jumat (17/10/2025). Foto: Tangkapan layar Instagram @univ.udayana

Tak hanya dari FISIP, sanksi tegas juga dijatuhkan kepada mahasiswa lintas fakultas. Leonardo Jonathan Handika Putra, mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) angkatan 2022 yang menjabat sebagai Wakil Ketua BEM FKP, ikut diberhentikan tidak dengan hormat.

"Berdasarkan keputusan Rapat Pengurus Inti kami mencabut status keanggotaan Saudara selaku Wakil Ketua BEM dari BEM FKP Universitas Udayana Kabinet Sinergi Cita Udayana Tahun 2025. Sebab Saudara telah melakukan pelanggaran berat berupa pelanggaran Kode Etik Mahasiswa. Untuk itu, saudara kami berhentikan tidak dengan hormat dari kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana Kabinet Sinergi Cita Udayana Tahun 2025," tulis surat pemberhentian yang diunggah di akun Instagram @bemfkp_unud.

Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa Universitas Udayana (Unud) meninggal setelah lompat dari lantai 4 gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud, Denpasar, Bali pada Rabu (15/10). Namun, meninggalnya mahasiswa berinisial TAS (22) ini malah mengundang komentar tidak patut di grup mahasiswa.

Komentar ejekan itu terungkap dari tangkapan layar percakapan grup mahasiswa yang bocor ke media sosial. Terlihat sejumlah mahasiswa melontarkan komentar yang membandingkan fisik korban dengan seorang kreator konten.

Artikel ini telah tayang di detikBali

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads