'Senam Jantung' Saat Melintas di Jembatan Sementara Cimaung

Laporkeun

'Senam Jantung' Saat Melintas di Jembatan Sementara Cimaung

Yuga Hassani - detikJabar
Jumat, 17 Okt 2025 14:30 WIB
Kondisi jembatan sementara di Kampung Hegarmanah, Desa Cipinang, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.
Foto: Yuga Hassani/detikJabar
Bandung -

Sejumlah warga hilir mudik melintas jembatan sementara yang dibangun dengan swadaya. Rasa cemas dan khawatir kerap terpancar kala keselamatan terancam.

Jembatan permanen yang kokoh itu harus ambruk saat dilintasi truk pengangkut pasir, Senin 26 Mei 2025 lalu. Material bekas ambruk pun belum dilakukan perbaikan dan masih dalam kondisi mengkhawatirkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sambil menunggu kembali dibangun, warga secara swadaya membangun jembatan sementara dengan anyaman kayu. Pada sebagian di atas anyaman kayu tersebut telah diperbaiki dilapisi material cor secara sementara.

Jembatan sementara itu tetap memberikan rasa khawatir akan roboh kembali. Deru mesin kendaraan roda dua hanya bisa melintas jembatan sementara itu. Sementara roda empat harus memutar arah ke jalur lain.

ADVERTISEMENT

Adanya jembatan tersebut merupakan akses utama bagi warga Kampung Hegarmanah, Desa Cipinang, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Beberapa warga wilayah lainnya pun kerap menggunakan akses tersebut.

"Jadi pas kejadian truk pasir ambruk di jembatan ini 25 Mei lalu. Tanggal 28 nya kita gotong royong bangun jembatan sementara ini," ujar Ketua RW 1 Nurjana (45), kepada awak media, Jumat (17/10/2025).

Kondisi jembatan sementara di Kampung Hegarmanah, Desa Cipinang, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.Kondisi jembatan sementara di Kampung Hegarmanah, Desa Cipinang, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)

Jembatan sementara itu dibangun atas swadaya masyarakat. Pasalnya jembatan tersebut merupakan akses vital masyarakat untuk beraktivitas. Di antaranya, para siswa untuk sekolah, bekerja, hingga pertanian.

"Kebetulan dari luar desa sini yang dari Desa Cimaung, Sukamaju, terus Warjabakti lewatnya ke sini. Kalau enggak ada jembatan ini kasihan. Harus muter jauh. Kita kan kalau lewat sini jarak tempuh lebih dekat ke jalan provinsi. Kalau lewat sana muter hampir ada 2 km sampai 3 km ke sana. Jadi lebih menghemat waktu," katanya.

Warga kerap merasa khawatir kala melintas jembatan sementara yang dibangun dengan material bambu dan kayu. Sewaktu-waktu jembatan sementara bisa roboh kembali.

"Selama lima bulan ini ya saya khawatir dan mengganggu aja," ucapnya.

Nurjana mengaku beberapa dinas terkait telah melakukan pengecekan kondisi jembatan. Namun warga berharap pembangunan bisa segera direalisasikan.

"Iya untuk pemerintah semoga lekas cepat secepat-cepatnya, soalnya ini akses kami sangat membutuhkan sekali. Sekali lagi mohon ada perhatiannya," pungkasnya.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads