Siswa SD-SMK di Cisarua Keracunan MBG Kini Jadi 345 Orang

Siswa SD-SMK di Cisarua Keracunan MBG Kini Jadi 345 Orang

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 15 Okt 2025 13:27 WIB
Keracunan MBG di Bandung Barat
Keracunan MBG di Bandung Barat (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar).
Bandung Barat -

Kasus keracunan yang menimpa siswa SD hingga SMK di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum mereda. Jumlah korban terus bertambah di hari kedua kejadian.

Keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) itu berawal pada Selasa (14/10/2025). Dimulai oleh puluhan siswa SMP Negeri 1 Cisarua, lalu disusul oleh siswa SD Negeri 1 Garuda dan SMK Negeri 1 Cisarua pada Rabu (15/10/2025).

"Sampai jam 11.15 tadi, data terakhir kami mencatat ada 345 korban," kata Kordinator Lapangan Posko Penanganan Keracunan SMPN 1 Cisarua, Aep Kunaefi saat ditemui, Rabu (15/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di hari kedua ini, korban keracunan didominasi oleh siswa SD dan SMK. Rata-rata mereka merasakan gejala keracunan pada hari kedua setelah mengonsumsi MBG di hari Selasa kemarin.

"Untuk korban keseluruhan itu ada dari SD, SMP, SMP. Tapi untuk saat ini, yang hari ini, itu hanya SD sama SMK. Kalau yang kemarin tuh terkonsentrasi di anak SMP," kata Aep.

ADVERTISEMENT

Di SMPN 1 Cisarua sendiri, disiapkan sembilan ruangan untuk penanganan pasien yang terus berdatangan. Ambulans hilir mudik mengantarkan pasien ke beberapa tempat rujukan seperti RSUD Lembang, RSUD Cibabat, hingga RS Dustira.

"Sampai tadi malam, untuk kasus yang dialami siswa SMPN 1 Cisarua ada 182 orang. Tidak ada penambahan lagi, tapi masih ada beberapa yang dirawat di rumah sakit rujukan," kata Guru SMPN 1 Cisarua, Fakhmi Nurdiansyah.

Fakhmi mengatakan siswa SMP yang menjadi korban keracunan MBG tercatat sebanyak 182 orang berdasarkan data pada Selasa malam. Namun pada Rabu pagi, ada beberapa anak yang sudah sembuh namun datang lagi ke posko penanganan.

"Tadi pagi catatan kami ada 4 siswa yang sudah sembuh kemarin itu datang lagi, jadi mereka merasakan lagi gejala keracunan. Kita masih pantau kondisi siswa yang seperti itu," kata Fakhmi.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads