Dalam beberapa hari terakhir, wilayah Cirebon dan sekitarnya tengah dilanda cuaca panas ekstrem. Suhu udara yang meningkat signifikan membuat banyak warga mengeluhkan teriknya sinar matahari dan hawa lembap yang menyengat, terutama di kawasan pesisir utara Jawa Barat.
Banyak warga mengaku, panas kali ini terasa jauh lebih tinggi dibanding hari-hari biasanya. Salah satunya, Supriyanto (34), warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, yang merasakan dampak langsung dari suhu terik dan angin laut yang berhembus cukup kencang.
"Sekarang panasnya ampun, lebih panas dari biasanya. Angin laut juga lagi kenceng, jadi badan rasanya enggak enak," keluh Supriyanto saat ditemui pada Selasa (14/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, teriknya sinar matahari bahkan membuat kulit terasa perih saat beraktivitas di luar ruangan.
"Siang keluar dikit aja kulit rasanya perih. Diam di rumah pun tetap keringetan terus," ujarnya.
Sementara itu, prakirawan cuaca BMKG Kertajati, Dian Angraeni, menjelaskan bahwa fenomena panas ekstrem ini terjadi akibat posisi semu matahari yang kini berada di selatan garis ekuator. Kondisi ini membuat wilayah Jawa, termasuk Cirebon, menerima paparan sinar matahari secara lebih langsung.
"Saat ini posisi matahari sedang berada di atas wilayah Jawa bagian selatan. Akibatnya, intensitas penyinaran meningkat dan suhu udara terasa lebih panas," terang Dian.
Selain itu, faktor minimnya tutupan awan di wilayah Jawa juga berperan dalam meningkatnya suhu. Dengan langit yang relatif cerah, sinar matahari tidak terhalang dan menyebabkan kondisi siang hari terasa lebih terik dibandingkan biasanya.
BMKG pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap dampak cuaca panas dan angin kencang. Warga disarankan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan pada siang hari.
Lalu memperbanyak konsumsi air putih agar tidak dehidrasi kemudian menghindari pembakaran sampah atau lahan, dan menggunakan pelindung diri seperti topi, payung, atau tabir surya saat beraktivitas di luar.
"Cuaca panas seperti ini berpotensi berlangsung beberapa hari ke depan. Kami imbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan keselamatan," pungkasnya.
(yum/yum)