Pemangkasan anggaran transfer ke daerah (TKD) turut berimbas ke Dinas Pendidikan Kota Bandung. Disdik harus berhemat Rp 150 miliar dan membatalkan pengeluaran yang tidak begitu diprioritaskan.
"Kita sudah melakukan efisiensi di Rp 150 miliar. Jadi otomatis segala yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang tidak begitu mengarah ke urusan wajib ya tentunya di-drop dulu," katanKadisdik Kota Bandung Asep Gufron, Selasa (14/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, pemangkasan berlaku untuk anggaran makan dan minum hingga rapat di hotel. Bahkan, Disdik ikut berhemat terhadap penggunaan listrik di lingkungan kantor maupun sekolah.
"Tapi yang jelas apa yang sudah tercantum di RPJMD seperti program prioritas, program wali kota itu harus dikawal betul. Kan ada kegiatan-kegiatan pelayanan publik dan sebagainya," ungkapnya.
"Listrik juga sama kita hemat dan air itu salah satunya masuk. Kalau malam ketika sudah tidak digunakan di dalam dimatikan, yang nyala hanya di luar saja untuk pengamanan," tambahnya.
Meski demikian, Asep Gufron memastikan pemotongan TKD tak berpengaruh terhadap rencana anggaran prioritas di Disdik Kota Bandung. Salah satunya untuk perbaikan dan rehab ruang kelas yang ditarget selesai pada 2026.
"Insya Allah, kalau itu kan harus dikawal. Kalau di RPJMD ada 30 ruang kelas baru, terus ada beberapa sekolah yang direhab di 2026 itu juga harus dikawal," pungkasnya.
(ral/yum)