Sebuah warung nasi di depan kampus Telkom University, Jalan Sukabirus, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, terbakar pada Selasa (7/10/2025) sore. Api cepat membesar hingga melalap sebagian bangunan, sebelum akhirnya berhasil dipadamkan petugas pemadam kebakaran.
Kepala Dinas Pemadaman dan Penyelamatan (Disdamkar) Kabupaten Bandung Iman Irianto Sudjana membenarkan terjadinya kebakaran tersebut. Menurutnya, warga sekitar sempat panik dan berhamburan menyelamatkan diri saat api muncul.
"Iya, telah terjadi kebakaran pada objek toko kelontongan (warung nasi) di lokasi tersebut," ujar Iman saat dikonfirmasi, Selasa (7/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari informasi awal, pemilik warung mengalami luka bakar dan telah mendapatkan penanganan medis dari petugas kesehatan.
"Berdasarkan informasi awal, identitas pemilik toko yang berada di dalam ruangan mengalami luka bakar," kata Iman.
Petugas menerima laporan kebakaran sekitar pukul 17.00 WIB. Tak lama kemudian, tim pemadam tiba di lokasi dan langsung melakukan proses pemadaman.
"Iya benar, informasinya warung nasi yang terbakar," ujar Kabid Pemadaman Disdamkar Kabupaten Bandung Asep Bintang.
Asep menjelaskan bahwa kebakaran tersebut berada dalam skala kecil dan berhasil dikendalikan dengan cepat. Petugas juga melakukan proses pendinginan agar api tidak kembali muncul.
"Itu skala kecil, sekarang sudah proses pendinginan, api sudah bisa dipadamkan," katanya.
Asep menegaskan, kebakaran hanya menghanguskan satu warung nasi dan tidak merembet ke bangunan lain di sekitar lokasi.
"Area yang terbakar hanya satu warung. Enggak merembet ke yang lain," tegasnya.
Untuk memadamkan api, Disdamkar Kabupaten Bandung menurunkan satu unit mobil dari Pos Baleendah serta satu unit mobil bantuan dari Telkom University.
"Kita turunkan satu unit dari Pos Baleendah dan satu unit mobil bantuan dari Telkom University," ucap Asep.
Petugas masih berada di lokasi untuk memastikan seluruh titik api padam dan menyelidiki penyebab kebakaran.
"Sekarang masih pendinginan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan," pungkasnya.
(dir/dir)