8 Fakta Seputar Duel Maut Petani dan King Cobra di Sukabumi

8 Fakta Seputar Duel Maut Petani dan King Cobra di Sukabumi

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 07 Okt 2025 06:30 WIB
Polisi saat melakukan olah TKP kematian petani Sukabumi gegara King Cobra
Polisi saat melakukan olah TKP kematian petani Sukabumi gegara King Cobra. Foto: istimewa
Sukabumi -

Duel hidup dan mati antara seorang petani tua dan ular king cobra sepanjang empat meter berakhir tragis di Kampung Cipetir, Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi. Berikut rangkuman fakta-fakta dari kejadian yang menggemparkan warga itu.

1. Jasad korban ditemukan Penyadap karet

Seorang warga bernama Erwanto menemukan jasad korban tergeletak di jalan setapak pada Senin (6/10/2025) pagi.
Kanit Reskrim Polsek Sagaranten, Aiptu Yadi Supriyadi, membenarkan peristiwa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Benar telah terjadi korban jiwa akibat patukan ular kobra di wilayah hukum Polsek Sagaranten tepatnya, pada hari Senin tanggal 06 Oktober 2025 sekitar pukul 06.00 WIB di Kp. Cipetir RT 08/RW 03 Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi," kata Yadi dalam keterangan tertulis.

Tak jauh dari tubuh korban, warga melihat seekor ular king cobra sepanjang empat meter sudah tewas dengan kepala tertancap tongkat kayu.

ADVERTISEMENT

2. Gigitan Ular di Kaki Kanan Tewaskan Korban

Hasil pemeriksaan di lokasi menunjukkan korban mengalami luka gigitan di sela-sela jempol kaki kanan.

"Korban menderita luka akibat gigitan atau dipatuk di bagian kaki sela-sela jempol sebelah kanan yang mengakibatkan kaki berwarna lebam kebiru-biruan," ungkap Yadi.

Yadi menjelaskan, racun dari bisa ular menjalar cepat dan menyebabkan kematian korban sebelum sempat mendapat pertolongan.

3. Ular ditemukan mati di lokasi duel

Dari hasil olah TKP, ular king cobra sepanjang empat meter ditemukan tak jauh dari jasad korban.

"Tidak jauh dari korban terdapat seekor ular kobra sepanjang empat meter yang sudah mati dan tertancap kayu, sehingga dugaan sementara korban meninggal akibat serangan gigitan dari ular kobra sepanjang empat meter," jelas Yadi.

Polisi memastikan tidak ada tanda kekerasan lain selain akibat serangan ular berbisa.

4. Korban Terlibat Duel

Staf Desa Cidadap, Ade Pici, menyebut korban berusaha mempertahankan diri sebelum meninggal.

"Dari jejak di lokasi, diduga kuat korban berupaya melawan ular tersebut menggunakan sebilah parang dan sebuah tongkat kayu," jelas Ade.

Perabot rumah korban ditemukan berantakan. Di dekat dapur, terlihat bekas geseran keras di tanah, menunjukkan tanda perlawanan sengit.

5. Korban Meninggal Saat Mencari Pertolongan

Setelah dipatuk, korban sempat berusaha keluar rumah untuk mencari bantuan.

"Diduga korban tidak kuat lagi menahan bisa ular di tengah perjalanan saat hendak meminta tolong. Ia akhirnya tersungkur dan meninggal dunia seorang diri," tambah Ade.

Tubuh korban ditemukan di jalan setapak tak jauh dari rumahnya, sekitar 200 meter dari kebun karet tempat ia bekerja.

6. Keluarga menerima kejadian sebagai musibah

Keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan menerima kematian Ocang sebagai takdir.

"Keluarga korban menerima atas kejadian tersebut adalah suatu musibah dan takdir dari Allah SWT dan selanjutnya pihak keluarganya menguburkannya atau disemayamkan di pemakaman umum setempat," ujar Yadi.

7. Korban Sempat Membunuh Ular

Camat Cidadap, Azwar Fauzi, membenarkan kejadian itu dan mengungkapkan korban sempat berhasil membunuh ular tersebut.

"Betul, korban atas nama Ocang ditemukan sudah meninggal dunia sekitar pukul enam pagi oleh warga bernama Erwanto yang sedang menyadap karet di sekitar lokasi," ujar Azwar.

"Dari jejak di lokasi kejadian, diduga kuat korban berupaya melawan ular tersebut menggunakan sebilah parang dan sebuah tongkat kayu," kata Azwar mengutip laporan P2BK.

"Artinya, korban berhasil membunuh ular itu. Tapi sayangnya, bisa sudah terlanjur menjalar di tubuhnya," tutur Azwar.

8. Pemerintah siapkan dukungan bagi keluarga korban

Menurut Azwar, pihak kecamatan sudah melakukan koordinasi dengan desa untuk membantu keluarga korban.

"Ini murni kecelakaan akibat serangan hewan berbisa. Kami imbau warga yang tinggal di dekat kebun atau hutan agar lebih waspada, terutama saat malam hari. Jika menemukan ular besar, jangan ditangani sendiri, segera laporkan kepada petugas yang berpengalaman," kata Azwar.

Ia menambahkan, wilayah Cidadap memang berdekatan dengan area hutan dan kebun karet yang menjadi habitat alami berbagai jenis ular.

"Kami akan berkoordinasi dengan aparat desa untuk langkah antisipasi agar peristiwa seperti ini tidak terulang," ujarnya.

(sya/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads