Penampakan King Cobra yang Mati Usai Duel Lawan Petani Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 06 Okt 2025 15:10 WIB
Ular yang duel dengan petani Sukabumi (Foto: istimewa)
Sukabumi -

Seekor ular king cobra tergeletak kaku di tanah, sisiknya masih berkilau disapu cahaya matahari pagi. Tubuhnya panjang, hampir empat meter, menjulur di antara dedaunan basah.

Di bagian kepala, sebilah tongkat kayu menancap miring, bekas perlawanan sengit antara manusia dan hewan berbisa paling mematikan di hutan tropis.

Beberapa warga berdiri melingkari bangkai ular itu. Ada yang duduk di kursi bambu, ada yang hanya terpaku menatap. Di belakang mereka, tampak rumah berdinding anyaman bambu, sederhana namun kini menjadi saksi bisu pertarungan antara Ocang (70), seorang petani yang hidup seorang diri, melawan seekor king cobra yang tiba-tiba masuk ke rumahnya.

Camat Cidadap, Azwar Fauzi, membenarkan peristiwa tersebut.

"Betul, korban atas nama Ocang ditemukan sudah meninggal dunia sekitar pukul enam pagi oleh warga bernama Erwanto yang sedang menyadap karet di sekitar lokasi," ujar Azwar saat dikonfirmasi, Senin (6/10/2025).

Menurut laporan petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK), tragedi itu diduga terjadi Minggu sore menjelang malam, sekitar pukul lima. Saat itu, Ocang berada sendirian di rumahnya yang terletak di tengah kebun, jauh dari permukiman warga lain. Seekor ular king cobra diduga menyelinap masuk dari arah dapur dan secara agresif menyerang.

"Dari hasil pemeriksaan di lokasi, dugaan kuat korban berupaya melawan ular tersebut menggunakan sebilah parang dan sebuah tongkat kayu," kata Azwar.

Tanda-tanda perlawanan terlihat jelas di tempat kejadian. Parang dan tongkat ditemukan tergeletak tak jauh dari tubuh ular yang sudah tak bernyawa. Kepala ular tertancap tongkat kayu, bukti nyata perjuangan terakhir Ocang melawan maut.

Ular yang duel dengan petani Sukabumi Foto: istimewa

"Artinya, korban berhasil membunuh ular itu. Tapi sayangnya, bisa sudah terlanjur menjalar di tubuhnya," tutur Azwar.

Dari bekas luka di kaki kanan, Ocang diduga sempat berusaha mencari pertolongan. Ia berjalan tertatih keluar rumah, menapaki jalan setapak menuju rumah warga terdekat. Namun racun king cobra yang sangat kuat membuat tubuhnya cepat melemah. Di tengah perjalanan, ia tumbang, tak jauh dari rumahnya.

"Diduga korban tidak kuat lagi menahan bisa ular di tengah perjalanan saat hendak meminta tolong. Ia akhirnya tersungkur dan meninggal dunia seorang diri," kata Azwar.

Tak lama setelah kejadian, tim gabungan dari Pemerintah Kecamatan Cidadap, Polsek, dan Puskesmas Cidadap mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara serta pemeriksaan jenazah. Pemerintah desa juga segera berkoordinasi untuk membantu keluarga korban.

"Ini murni kecelakaan akibat serangan hewan berbisa. Kami mengimbau warga, terutama yang tinggal di dekat kebun atau hutan, agar tidak menghadapi ular besar sendirian. Jika melihat ular semacam itu, segera lapor kepada aparat atau petugas yang berpengalaman," ujar Azwar.

Pemerintah kecamatan kini menyiapkan dukungan psikososial bagi keluarga korban yang masih terpukul oleh kejadian tragis ini. Menurut Azwar, wilayah Cidadap memang berdekatan dengan area hutan dan kebun karet, habitat alami berbagai jenis ular, termasuk king cobra.



Simak Video "Menantang Adrenalin dengan River Tubing di Sungai Cilumpang, Sukabumi "

(sya/dir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork