Kasus keracunan massal gegara menu Makan Bergizi Gratis (MBG) mengguncang Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sebanyak 1.333 siswa jenjang PAUD hingga SMA/SMK jadi korban.
Kasus keracunan massal tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Cipongkor, tepatnya dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cijambu dan Neglasari, serta satu SPPG di Kecamatan Cihampelas.
Polisi turut ambil bagian dalam penanganan keracunan massal itu. Termasuk Sat Reskrim Polres Cimahi yang melakukan serangkaian penyelidikan guna mengungkap penyebab di balik kasus tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satreskrim Polres Cimahi lalu tingkat polsek dibantu Ditreskrimsus Polda Jabar, masih menyelidiki kasus keracunan massal di Cipongkor dan Cihampelas," kata Kapolres Cimahi, AKBP Niko N. Adi Putra saat ditemui di Mapolres Cimahi, Kamis (2/10/2025).
Tahapan penyelidikan yang dilakukan, yakni pemeriksaan sejumlah saksi mulai dari korban, pengelola SPPG, pihak sekolah, hingga unsur pemerintahan. Kemudian pengambilan sampel dari SPPG.
"Pemeriksaan saksi itu sudah ada belasan orang dari setiap kecamatan, yakni Cipongkor dan Cihampelas. Kemudian kita masih menunggu hasil pemeriksaan sampel yang kami berikan ke laboratorium," kata Niko.
Nantinya hasil pengujian sampel dan keterangan saksi akan menjadi bahan penyelidikan apakah memenuhi unsur untuk dinaikkan ke penyidikan. Pihaknya juga membuka jalur pengaduan dari masyarakat terkait pelaksanaan MBG yang lalu.
"Tinggal kita lihat hasilnya apakah bisa menunjang proses lebih lanjut atau bagaimana. Kami intinya membuka peluang masyarakat melapor, namun secara resmi tidak ada laporan yang kami terima," kata Niko.
Di sisi lain, pihaknya memastikan kondisi korban keracunan massal di Cipongkor dan Cihampelas semuanya sudah berangsur membaik. Ia meminta masyarakat tidak menimbulkan resistensi negatif mengingat kasus tersebut sudah menjadi perhatian pemerintah dan kepolisian.
"Pemerintah dan kami Polri di dalamnya sudah melakukan upaya-upaya menangani kasus keracunan massal ini dengan percepatan. Segala upaya ini perlu didukung dengan niat saling menjaga dari masyarakat," ucap Niko.
(mso/mso)