Tak hanya Garut dan Bandung Barat, kasus keracunan akibat menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) terhadap siswa juga terjadi di Kabupaten Sumedang. Korban dalam kejadian ini jumlahnya mencapai ratusan siswa.
Berikut 6 fakta dalam kejadian ini:
164 Siswa Keracunan
Dalam kejadian ini,tercatat sebanyak 164 siswa yang mengalami keracunan usai menyantap MBG pada Kamis (25/9) kemarin. Dari 164 itu berasal dari tiga sekolah seperti di SMK Win Ujungjaya, SMK Kehutanan Rimba Situraja, serta SMAN Tomo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka tersebut tercatat dari tiga puskesmas yang diantaranya di Puskesmas Ujungjaya, Tomo, hingga Cisitu.Untuk di Puskesmas Ujungjaya terdapat 106 siswa yang mendapatkan penanganan medis akibat keracunan MBG, di Puskesmas Tomo terdapat 49 siswa, sementara di Puskesmas Cisitu terdapat sembilan siswa.
12 Siswa Masih Dirawat
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengungkap, hingga saat ini masih terdapat 12 siswa yang masih dirawat di Puskesmas Ujungjaya.
"Sekarang ada 12 lagi yang dirawat untuk sebagian besar sudah pulang dan sehat, untuk yang 12 juga kondisinya berangsur baik mudah-mudahan bisa kembali pulang ke rumahnya masing-masing," ujar Dony kepada awak media.
Penyaluran MBG Disetop Sementara
Untuk di Ujungjaya, menurut Dony, penyaluran MBG terhadap siswa telah diberhentikan sementara sambil menunggu hasil uji lab dari kandungan makanan yang telah disantap oleh siswa hingga menyebabkan keracunan.
"Ujungjaya masih uji lab dan kapan bisa beroperasi kembali. Sekarang berhenti dulu saja nanti akan ada tindakan lebih lanjut," katanya.
Bupati Minta Perbaiki SOP
Dalam kesempatan ini, Dony menegaskan dan menekankan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus dijalankan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Sumedang.
"Tadi ada penekanan SOP betul-betul seperti sertifikat layak kehigienisannya, tentunya penekanan di SOP," tuturnya.
Gejala yang Dialami Siswa
Menurut keterangan Muhammad Ramdani, salah satu dari siswa keracunan usai santai MBG tersebut, mengaku dirinya merasakan mual hingga pusing usai menyantap MBG.
"Mual, pusing, sama sakit perut. Iya (abis makan MBG)," ujar Ramdani.
Baru Pertama Kejadian Keracunan
Ramdani mengatakan, MBG di sekolahnya telah berjalan selama dua bulan. Namun, untuk keracunan sendiri baru dirasakan pada kali ini saja.
"(Menunya) Tadi ayam, sayur, tempe, sama jeruk. (Abis makan) Kerasanya dua menit langsung mual. Udah dua bulan, iya baru sekarang," katanya.
(wip/dir)