Horor di Penjara Ekuador: Bentrok Geng Narkoba hingga Napi Dipenggal

Kabar Internasional

Horor di Penjara Ekuador: Bentrok Geng Narkoba hingga Napi Dipenggal

Novi Christiastuti - detikJabar
Jumat, 26 Sep 2025 21:30 WIB
Kerusuhan terjadi di penjara Ekuador. Akibatnya, sebanyak 14 orang dilaporkan tewas dan 14 lainnya luka-luka.
Ricuh Bentrokan Geng di Penjara Ekuador (Foto: Reuters)
Jakarta -

Bentrokan berdarah antar geng narkoba pecah di dalam sebuah penjara di kota pesisir Esmeraldas, Ekuador. Sedikitnya 17 narapidana dilaporkan tewas, sebagian dipenggal dan lainnya menderita luka tusuk.

Kerusuhan yang terjadi pada Kamis (25/9/2025) waktu setempat ini menjadi insiden mematikan kedua di dalam penjara Ekuador hanya dalam beberapa hari. Melansir detikNews, AFP melaporkan, sejumlah foto yang beredar dan telah diverifikasi memperlihatkan mayat-mayat telanjang bergelimangan darah, dua di antaranya dengan kondisi kepala terpenggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Esmeraldas, yang terletak di dekat perbatasan Kolombia, sejak lama menjadi wilayah rawan kekerasan. Insiden terbaru menambah panjang daftar korban tewas di penjara-penjara Ekuador. Sejak 2021, sekitar 500 narapidana terbunuh akibat bentrokan antar geng.

Otoritas lembaga pemasyarakatan Ekuador, SNAI, mengumumkan bahwa jumlah korban tewas dalam bentrokan kali ini mencapai sedikitnya 17 orang.

ADVERTISEMENT

Di luar penjara, puluhan anggota keluarga narapidana menunggu dengan cemas. Mereka mencari kabar tentang orang-orang terkasih yang terjebak dalam kerusuhan.Seorang warga bahkan bergegas mendatangi lokasi setelah mendapat telepon dari tetangga penjara.
"Mereka mendengar suara tembakan, mereka mendengar jeritan," ujarnya.

Hanya beberapa hari sebelumnya, pada Senin (22/9), bentrokan mematikan lain juga terjadi di sebuah penjara di wilayah barat daya Ekuador. Insiden itu menewaskan 13 narapidana dan seorang sipir.

Dalam kerusuhan terbaru, para narapidana dilaporkan menggunakan senjata api dan peledak. Sejumlah tahanan bahkan berhasil melarikan diri, meski sebagian telah ditangkap kembali.

Posisi geografis Ekuador membuatnya rentan terhadap infiltrasi kelompok kriminal. Negeri berpenduduk sekitar 17 juta jiwa ini berada di antara dua negara penghasil kokain terbesar dunia, Kolombia dan Peru.

Lebih dari 70 persen produksi kokain global melewati pelabuhan-pelabuhan di Ekuador, memicu persaingan brutal antar geng yang memiliki hubungan dengan kartel internasional.

Sejak Februari 2021, penjara-penjara Ekuador menjadi medan utama perebutan pengaruh. Pembunuhan kejam, mutilasi, hingga pembakaran narapidana kerap terjadi. Puncak tragedi terjadi pada 2021 di Guayaquil, ketika lebih dari 100 narapidana tewas dalam satu insiden bentrokan.

Artikel ini sudah tayang di detikNews




(nvc/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads