Beredar kabar adanya sejumlah warga Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, yang diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Informasi tersebut menyebutkan para korban sempat dilarikan ke RSUD Welas Asih, Baleendah. Namun, setelah ditelusuri, kabar tersebut dipastikan tidak benar alias hoaks.
Tim detikJabar melakukan penelusuran pada Jumat (26/9/2025). Hasilnya, tidak ditemukan adanya kasus keracunan terkait program MBG sebagaimana ramai diberitakan.
"Tidak ada (keracunan MBG). Hoaks itu mah," ujar Kapolsek Pangalengan, Kompol Edi Pramana, kepada detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memastikan kebenaran informasi, tim detikJabar kemudian mendatangi RSUD Welas Asih, Baleendah. Dari pantauan di instalasi gawat darurat (IGD), tidak ada pasien yang masuk dengan keluhan keracunan MBG.
"Sejauh ini untuk konfirmasi dari data kami di IGD langsung, belum ada yang terkonfirmasi bahwa adanya pasien kiriman terkait keracunan MBG," kata Analis Hukum Ahli Pertama atau Humas RSUD Welas Asih, Zidney Fahmidyan, saat ditemui detikJabar.
Zidney memastikan bahwa informasi dugaan keracunan tersebut tidak benar. Kepastian itu diperoleh setelah pihak rumah sakit memeriksa seluruh data pasien dalam beberapa hari terakhir.
"Namun dari hasil data malam kemarin sama pagi ini, itu belum ada laporan terkait hal ini. Jadi informasi itu tidak benar, sejauh ini masih belum ada sih yang langsung bahwa pasien ini keracunan MBG," katanya.
Ia menambahkan, bila pun ada pasien dengan gejala keracunan, pihak rumah sakit akan langsung menangani kasus tersebut di IGD.
"Apapun gejalanya apapun kondisinya pasti kita terima dulu di IGD. Pasti jika ada kondisi darurat apapun pasti masuknya lewat IGD. Jadi data ini semuanya pasti terbaca di IGD deh dari pasien itu gejalanya apapun pasti terbaca," pungkasnya.
(dir/dir)











































