Bareskrim Polri Periksa Dapur SPPG Cidolog dan Cibadak Sukabumi

Bareskrim Polri Periksa Dapur SPPG Cidolog dan Cibadak Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 25 Sep 2025 15:49 WIB
Ilustrasi Makan Siang Bergizi
Ilustrasi Makan Siang Bergizi. Foto: Ilustrasi: Edi Wahyono
Sukabumi -

Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi bersama Bareskrim Mabes Polri melakukan pemeriksaan dua dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cidolog dan Kecamatan Cibadak.

Informasi diperoleh detikJabar, sidak dilakukan menyusul dua kasus keracunan massal yang sebelumnya menimpa puluhan siswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Bidang Upaya dan Pembiayaan Kesehatan Dinkes Kabupaten Sukabumi, Cucu Sumintardi, membenarkan informasi itu, ia mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk memastikan standar operasional dan higienitas setiap dapur SPPG.

"Jadi kami dari Dinas Kesehatan dengan Mabes Polri melakukan pemantauan SPPG-SPPG yang ada di Kabupaten Sukabumi, jadi seperti SPPG yang ada di Cibadak salah satunya adalah melihat SOP dari SPPG yang ada di wilayahnya masing-masing," ujarnya, Kamis (25/9/2025).

ADVERTISEMENT

Menurut Cucu, dari pemantauan di dapur Cibadak, pihaknya mendapatkan banyak catatan yang akan menjadi bekal pengawasan.

"Pertama yang ada di Cibadak ini kita mendapat beberapa ilmu yang bisa kami lakukan dalam menekan dan untuk bekal melakukan pengawasan ke SPPG-SPPG yang ada di Kabupaten Sukabumi," tuturnya.

Ia menambahkan, aspek pengelolaan dapur menjadi perhatian utama, mulai dari jalur penyaluran makanan hingga tata kelola kebersihan.

"Salah satunya alur bagaimana penyaluran SPPG lalu tempat masak, tempat pencucian bahan baku dan tempat sampah serta lainnya. Kemudian dari air itu juga dilihat sehingga kami berharap dengan melihat dari SPPG masing-masing nanti tidak akan ada hal yang tidak diinginkan," kata Cucu.

Cucu juga menjelaskan soal hasil pemeriksaan laboratorium. "Jadi kami juga diminta hasil lab dari SPPG yang di Cibadak ini belum keluar hasil ya, tapi yang hasil lab di Cidolog diminta oleh Mabes Polri di mana memang hasilnya ditemukan beberapa bakteri ditemukan di makanan tersebut. Ada yang di telur dan ada yang di orek tempe yang ada bakterinya," ungkapnya.

Sementara itu, hasil laboratorium di dapur Cidolog menunjukkan temuan bakteri Enterobacter cloacae pada tempe orek, bakteri Macrococcus caseolyticus pada telur dadar, serta jamur patogen Coccidioide imitis pada buah semangka.

Temuan ini memperkuat dugaan bahwa air yang digunakan tanpa filterisasi menjadi sumber kontaminasi.

Diketahui, kasus keracunan di Cidolog terjadi pada 6 Agustus 2025 dan menimpa 32 siswa dari lima sekolah berbeda. Adapun di Cibadak, keracunan massal terjadi pada 11 September 2025 dengan jumlah korban mencapai 69 siswa.

(sya/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads