Pesan MUI soal Menu MBG yang Picu Keracunan di Sukabumi

Pesan MUI soal Menu MBG yang Picu Keracunan di Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 25 Sep 2025 20:30 WIB
Ilustrasi Makan Bergizi Gratis
Ilustrasi makan bergizi gratis (Foto: Ilustrasi: Edi Wahyono)
Sukabumi -

Kasus dugaan keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menjadi sorotan. Baru-baru ini di Palabuhanratu, 32 siswa SMK diduga menjadi korban dugaan keracunan MBG. Peristiwa serupa juga terjadi di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada 12 September 2025 lalu.

Menyikapi hal ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukabumi menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas menu MBG. Sekretaris MUI Kabupaten Sukabumi, Ujang Hamdun menyatakan, pihaknya mendukung penuh program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut. Namun, ia mengingatkan agar penyediaan menu harus sesuai prinsip halalan thoyyiban, halal dan baik.

"MUI mendukung program MBG karena niatnya sangat mulia. Tapi kami dari sisi agama memastikan makanan yang disajikan harus halalan thoyyiban," kata Ujang, Kamis (25/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ujang meminta pengelola Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG) lebih teliti menjaga kebersihan dan higienitas dapur. Ia juga mendorong setiap dapur memiliki sertifikasi halal.

ADVERTISEMENT

"Islam mengajarkan makanan itu harus paling baik, super bergizi, dan berkualitas. Kalau ada makanan yang basi, petugas dapur harus lebih teliti karena ini sangat berbahaya, apalagi menyangkut gizi anak," tegasnya.

Selain kebersihan dapur, Ujang menyoroti pentingnya pengawasan bahan makanan, terutama daging. Ia menyarankan agar pemasok bahan pangan melibatkan dinas terkait.

"Supplier daging misalnya, harus dipastikan berasal dari Rumah Potong Hewan (RPH) yang bersertifikat halal. Silakan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan agar satuan gizi halal dan baik terpenuhi," ucapnya.

Ujang menekankan seluruh pihak harus bekerja sama agar tujuan baik program MBG benar-benar dirasakan masyarakat. "Kalau ditemukan kasus seperti ini, segera ambil langkah dan berkoordinasi dengan pihak terkait supaya kejadian anak keracunan tidak terulang," pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads