Kota Bandung merayakan Hari Jadi Kota Bandung ke-215 hari ini, Kamis (25/9/2025). Wali Kota Bandung Muhammad Farhan pun dalam pidatonya menitipkan pesan kepada aparatur sipil negara (ASN) untuk menjaga integritas dalam melayani masyarakat.
Upacara peringatan HJKB ke-215 digelar di Plaza Balai Kota Bandung. Pada momentum itu, turut hadir mantan Wali Kota Bandung seperti Dada Rosada, Yana Mulyana, Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan, hingga keluarga dari Wali Kota terdahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Farhan pun memulai pidatonya dengan mengulas sejarah Kota Bandung. Bandung menurutnya sudah mengalami perubahan yang signifikan dari wilayah subur di Priangan hingga menjelma sebagai kota kosmopolitan yang menjadi pusat perdagangan dan industri berbasis agraria.
"Kota Bandung pun adalah kota perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Pengorbanan rakyat Bandung dalam Bandung Lautan Api di tahun 1946, akhirnya memicu kebersamaan dan juga persatuan dalam semangat yang berkobar untuk mempertahankan kemerdekaan," katanya.
Setelah 10 tahun Indonesia merdeka, Bandung mencatat sejarah penting dalam momentum Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955. Kata Farhan, momentum sejarah internasional itu menghadirkan 29 negara dari Asia dan Afrika, dan kebanyakan baru mendapatkan kemerdekaannya belum lama ini.
"Bahkan ada satu negara yaitu Sudan yang menyatakan kemerdekaannya di Kota Bandung lewat Konferensi Bandung atau Konferensi Asia Afrika 1955, yang melahirkan The Spirit of Bandung, 10 Dasar Sila Bandung, menjadikan Kota Bandung sebagai Monumen Diplomasi Internasional yang menggema ke seluruh dunia," ucap Farhan.
Di momen HJKB ke-215, Farhan turut menjabarkan 14 capaian penghargaan yang diraih sepanjang 2025. Di antaranya penghargaan yang diperoleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hingga SMPN 43 Bandung yang meraih juara Asia Pasifik inovasi anti-bullying di Vietnam.
"Penghargaan tersebut adalah sebuah bentuk pengakuan, tetapi juga menjadi motivasi bagi kita bersama untuk mengujudkan pemerintahan yang bersih dalam kolaborasi dan transparansi kepada masyarakat," tuturnya.
Meski demikian, Farhan menyadari, masih ada tantangan di Kota Bandung di bawah kepemimpinannya. Salah satu yang berhasil ia lalui yakni ujian pada akhir Agustus 2025 saat Bandung dilanda kerusakan signifikasi akibat aksi demonstrasi.
"Ini telah menunjukkan kebersamaan dalam siskamling warga jaga warga, warga jaga kota untuk Bandung Utama yang kemudian dilanjutkannya siskamling siaga bencana yang dilangsungkan dalam bentuk inspeksi oleh wali kota ke 151 kelurahan. Kegiatan simultan ini tentu saja untuk menegakkan dan menanamkan nilai-nilai moral bahwa pembangunan tidak mungkin dipimpin oleh seorang wali kota yang memiliki kemampuan superhero," katanya.
Farhan pun menekankan masalah integritas bagi ASN dalam melayani masyarakat. Menurutnya, tanpa integritas, maka Pemkot Bandung tidak akan punya wibawa kepada masyarakatnya.
Kita semua bersama-sama akan menjaga kedisiplinan dan integritas. Sekali lagi, integritas. Karena integritas adalah wajah kredibilitas ASN dan aparat negara di mata masyarakat. Tanpa integritas, hancur sudah wibawa kita," pungkasnya.
(ral/sud)