Rencana pembangunan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) menjadi harapan besar bagi Kabupaten Pangandaran. Namun akibat pembangunan ini, ada sembilan desa dan satu kecamatan yang akan 'terbelah'.
Adapun desa-desa yang akan dilewati oleh Tol Getaci adalah Desa Pasirgeulis, Desa Cibogo, Desa Karangmulya, Desa Kedungwuluh, Desa Padaherang, Desa Karangsari, Desa Karangpawitan, Desa Sindangwangi, dan Desa Ciganjeng. Semuanya ada di satu Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan tol ini direncanakan dibangun dalam empat seksi besar. Dari JC Gedebage, Kota Bandung, jalan tol akan membawa pengendara melewati Majalaya dan Nagreg, lalu tembus ke Garut Utara sepanjang 45,20 Km.
Dari sana, lajur membentang ke arah Singaparna hingga Tasikmalaya sejauh 50,32 Km. Seksi berikutnya lebih panjang, 76,78 Km, yang menghubungkan Tasikmalaya dengan Ciamis, Banjar, hingga Kalipucang Pangandaran. Perjalanan akan diakhiri di Cilacap melalui ruas sepanjang 34,35 Km dari Kalipucang. Secara keseluruhan, tol ini menghubungkan Bandung - Garut - Tasikmalaya - Ciamis - Banjar - Pangandaran - Cilacap.
Namun untuk pembebasan lahan di wilayah Pangandaran masih belum dimulai. Kepala Bappeda Kabupaten Pangandaran Dindin Solehudin mengatakan untuk pembebasan lahan saat ini baru sampai Kabupaten Garut. Ia menyebutkan informasi sementara pembangunan Tol Getaci akan sampai Tasikmalaya terlebih dahulu.
"Sementara untuk ke Ciamis, Banjar dan Pangandaran belum ada kabar lagi," ucap Dindin saat dihubungi detikJabar, Kamis (25/9/2025).
Menurutnya, proses tender Tol Getaci sudah dilaksanakan, tetapi tidak ada peminat untuk melaksanakan proyek tersebut. "Sekarang lagi dibuat kajian kembali supaya ada peminat untuk melaksanakan Tol Getaci tersebut. Info dari pusatnya seperti itu," katanya.
Padahal, Tol Getaci ini diharapkan membuka gerbang bagi pariwisata di Kabupaten Pangandaran karena dinilai akan membuka aksesibilitas antar daerah dan dua Provinsi Jateng-Jabar.
Rencana pembangunan Tol Getaci inipun mendapatkan dukungan dan didorong untuk melakukan percepatan. Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin mengatakan ada beberapa hal yang mesti diperhatikan jika tol ini terealisasi.
Pihaknya memandang ada catatan penting yang mesti mendapatkan perhatian khusus. "Harus ada strategi yang disiapkan terutama kondisi jalan raya di Pangandaran," ucap Asep.
Ia menilai jalan raya di wilayah Desa Kalipucang hingga Putrapinggan terjadi penyempitan karena jalannya terlalu berkelok. "Dan jalan raya tersebut banyak tikungan tajam," katanya.
Kondisi itu, menurut Asep, membuat truk dan bus besar jika berpapasan dengan kendaraan berlawan harus berhenti sementara. "Nah sarannya harus ada pelebaran jalan, karena nantinya akan mempengaruhi aksesibilitas masuk ke Pangandaran," ucapnya.
Ia memberikan contoh jalan yang melakukan pelebaran sehingga membuka jalan lebih lebar seperti di tikungan Jalan Raya Cilacap blok Patimuan. Asep mengaku sangat mendukung terealisasinya tol Getaci.
"Apalagi nanti jika masuk ke Pangandaran, maka sebelumnya juga harus siap jalan-jalan disini kondisinya baik," ungkapnya.
Tol yang akan membelah pegunungan ini bakalan melintasi jalur Tasikmalaya, Banjar, Pangandaran hingga berujung di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Panjang tol ini mencapai 206,65 kilometer dan salah satu proyek strategis nasional yang ambisius di Jawa Barat.
Sebelumnya, dari Bandung ke Pangandaran harus melewati jalan berkelok yang menempuh 260 Km dan melewati jalan nasional. Di balik pembangunan Tol Getaci ini menjadi harapan besar bagi daerah, terutama untuk Kabupaten Pangandaran yang menjadi daerah pariwisata sentral di Jawa Barat.
(orb/orb)