Nasib Erdogan Mirip Prabowo, Mikrofon Mati Saat Pidato di Forum PBB

Nasib Erdogan Mirip Prabowo, Mikrofon Mati Saat Pidato di Forum PBB

Haris Fadhil - detikJabar
Selasa, 23 Sep 2025 12:42 WIB
Turkish President Recep Tayyip Erdogan speaks during a United Nations Summit on Palestinians at UN headquarters during the United Nations General Assembly (UNGA) in New York on September 22, 2025. France and other countries prepared to recognize a Palestinian state as the UNs centerpiece diplomatic week got underway Monday, following a rash of Western governments in symbolically endorsing statehood and sparking Israels wrath. (Photo by Ludovic MARIN / AFP)
Presiden Turki Erdogan. Foto: (AFP/LUDOVIC MARIN)
Jakarta -

Mikrofon Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mati otomatis saat berpidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB yang membahas solusi dua negara bagi Palestina dan Israel. Kedua mikrofon mati karena aturan teknis yang membatasi waktu pidato para kepala negara hanya selama lima menit.

Kejadian itu terlihat dalam siaran langsung kanal YouTube DW News pada Selasa (23/9/2025). Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang memimpin KTT bersama Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, lebih dulu menyampaikan aturan waktu. Ia menegaskan bahwa setiap pemimpin negara diberi jatah lima menit, sementara pembicara lain mendapat tiga menit. Jika melebihi durasi, mikrofon otomatis akan mati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah pengumuman itu, giliran Raja Yordania Abdullah II yang menyampaikan pandangannya. Berikutnya, Erdogan berbicara mengenai pentingnya pengakuan terhadap Palestina. Ia mendesak agar gencatan senjata segera diberlakukan, bantuan kemanusiaan ke Gaza tidak dibatasi, dan Israel menarik pasukannya dari wilayah tersebut.

"Sekarang adalah saatnya untuk mendeklarsikan gencatan senjata dan jangan batasi bantuan kemanusian ke Gaza. Dan untuk Israel, segera tarik pasukan dari Gaza," ujar Erdogan dalam pidatonya yang diterjemahkan ke bahasa Inggris. Tak lama setelah itu, mikrofonnya otomatis mati karena waktu lima menit telah habis.

ADVERTISEMENT

Menurut Anadolu Agency, Direktorat Komunikasi Turki menegaskan bahwa Erdogan tidak diinterupsi. Mikrofon mati murni karena aturan teknis yang berlaku.

"Pidato Kepala Negara dan Pemerintahan diberikan waktu 5 menit, sementara pembicara lainnya diberikan waktu 3 menit," demikian keterangan resmi Turki.

Pernyataan itu juga menyebut bahwa Erdogan tetap dapat menyelesaikan pidatonya setelah mikrofon mati. Hal serupa dialami Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

"Presiden kemudian menyelesaikan pidatonya tak lama kemudian. Demikian pula, mikrofon Presiden Indonesia juga dimatikan sesuai dengan prosedur yang sama," lanjut pernyataan tersebut.

Turki menambahkan, keikutsertaan Erdogan dalam forum ini menunjukkan komitmen negaranya di tingkat global. "Sebagaimana di semua platform, Turki diwakili di tingkat tertinggi di Majelis Umum PBB, dan pidato-pidato Presiden kami diikuti dengan saksama sebagai pesan yang membentuk agenda global dan menciptakan dampak yang luas," ungkap pernyataan itu.

KTT Internasional Tingkat Tinggi ini digelar untuk membahas upaya penyelesaian damai konflik Palestina-Israel. Forum yang dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi tersebut menekankan pentingnya menghidupkan kembali solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan.

Artikel ini telah tayang di detikNews.

(haf/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads