Mayat di Balik Kemudi Angkot Gegerkan Warga Cibatu Sukabumi

Mayat di Balik Kemudi Angkot Gegerkan Warga Cibatu Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Jumat, 19 Sep 2025 11:06 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Ilustrasi. (Foto: Ilustrasi/Thinkstock)
Sukabumi -

Warga Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi dikejutkan dengan penemuan seorang sopir angkot yang sudah tak bernyawa di dalam kendaraannya, Jumat (19/9/2025) pagi. Kejadian ini sempat membuat warga sekitar heboh karena angkot tersebut sudah terlihat terparkir sejak Kamis (18/9) sore.

Menurut keterangan saksi, angkot jurusan Cibadak-Cisaat dengan pelat nomor F 1914 QB itu sudah berada di lokasi sejak pukul 17.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kira-kira jam 17.00-18.00 WIB angkotnya sudah ada di situ. Warga mengira sopirnya sedang istirahat," ujar Indra (44), salah seorang warga setempat.

Rasa curiga muncul ketika kendaraan itu tidak bergerak hingga subuh. Beberapa warga mencoba membangunkan sopir yang terlihat tertidur di dalam angkot.

ADVERTISEMENT

"Pas setelah salat subuh, dicek dan dibangunkan, diketok-ketok nggak nyaut," ujarnya.

Upaya membangunkan sopir tidak membuahkan hasil hingga akhirnya warga melapor ke pihak kepolisian. Petugas Polsek Cisaat bersama tim Inafis Polres Sukabumi Kota pun tiba di lokasi.

Mereka menemukan sopir berinisial A, pria berusia sekitar 50-an tahun, dalam posisi terlentang di kursi kemudi. Kondisi tubuh korban sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Kasi Humas Polres Sukabumi Kota AKP Astuti Setyaningsih mengatakan hasil pemeriksaan awal menunjukkan tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban. "Korban ditemukan dalam kondisi terlentang, tidak ada luka atau memar," ungkap Astuti.

Keterangan keluarga menguatkan dugaan kematian karena faktor medis. Korban diketahui mengidap beberapa penyakit menahun, seperti vertigo, gangguan lambung, dan asam urat.

"Keluarga menyebut korban memang memiliki riwayat penyakit komplikasi," tambahnya.

Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan telah menandatangani surat pernyataan penolakan. Polisi pun menghormati keputusan tersebut. "Kasus ini murni karena sakit, tidak ditemukan unsur tindak pidana," kata dia.

Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD R. Syamsudin SH Sukabumi untuk pemeriksaan lanjutan dan penyerahan kepada pihak keluarga. Polisi mengimbau masyarakat agar segera melapor jika menemukan kejadian serupa demi menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads