Bupati Bogor Puji Sutradara Asal Citeureup yang Raih Penghargaan Global

Bupati Bogor Puji Sutradara Asal Citeureup yang Raih Penghargaan Global

Rahmat Khairurizqi - detikJabar
Kamis, 18 Sep 2025 13:20 WIB
Pemkab Bogor
Foto: Pemkab Bogor
Jakarta -

Bupati Bogor, Rudy Susmanto menerima kehadiran sutradara film Mama Jo, Ineu Rahmawati. Ia berhasil meraih penghargaan tingkat internasional kategori 'Best Short Documentary' dalam ajang Golden FEMI Film Festival 2025.

Rudy mengungkapkan apresiasi dan terima kasih atas prestasi dan karya dari sutradara asal Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor itu yang sukses meraih penghargaan hingga tingkat internasional.

Ia juga berharap prestasi ini dapat menjadi energi positif bagi para pemuda dan seluruh masyarakat Kabupaten Bogor dalam menciptakan karya dan inovasi yang membanggakan bahkan bisa membawa nama baik daerah ditingkat nasional dan internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya, semoga prestasi ini bisa menginspirasi seluruh masyarakat di Kabupaten Bogor," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/9/2025).

ADVERTISEMENT

Kemudian, Ineu menyampaikan terima kasih kepada Rudy yang telah mengundangnya ke Pendopo Bupati Bogor dan telah memberikan apresiasi kepada ia dan tim produksi Mama Jo.

"Terima kasih juga kepada seluruh masyarakat atas antusiasme terhadap film Mama Jo. Saya berharap kepada Pemkab Bogor untuk senantiasa menjembatani kami para sineas muda yang ingin berkarya," imbuhnya.

Perlu diketahui, film dokumenter pendek berjudul Mama Jo berhasil meraih penghargaan bergengsi 'Best Short Documentary' dalam ajang Golden FEMI Film Festival yang dihelat di Hotel Balkan Palace, Sofia, Bulgaria, pada 7 Juni 2025. Film itu merupakan karya sutradara Ineu Rahmawati asal Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor.

Film Mama Jo mengangkat kisah menyentuh tentang Santi, seorang ibu tangguh asal Indonesia, dan putranya Johan, seorang anak berusia 9 tahun yang hidup dengan kondisi cerebral palsy.

Melalui dokumenter ini, Ineu ingin menyuarakan realitas yang sering kali luput dari perhatian, yakni perjuangan dan keteguhan keluarga penyandang disabilitas, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

(anl/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads