Medan Curug Seribu, di Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, bukanlah lokasi yang mudah ditaklukkan. Jalur menuju air terjun setinggi hampir 100 meter yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak ini menurun curam, licin setelah hujan, dan dikelilingi hutan lebat yang membatasi pandangan.
Sesampainya di dasar, derasnya arus sungai berpadu dengan pusaran air di bawah jatuhan curug menciptakan tantangan besar bagi siapa pun yang mencoba mendekat.
Kondisi inilah yang membuat proses evakuasi jasad korban berlangsung sulit dan penuh risiko, bahkan bagi tim penyelamat berpengalaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini tim evakuasi masih berupaya, medannya sulit. Ada batu besar yang jepit korban," kata Kapolsek Cibungbulang, Kompol Heri Hermawan, kepada detikjabar, Kamis (18/9/2025).
Upaya evakuasi tidak hanya terhambat oleh posisi korban yang terjepit batu besar di dasar sungai, tetapi juga oleh kondisi alam yang tidak bersahabat. Hujan yang turun hampir tanpa jeda membuat debit air semakin deras, menambah risiko bagi tim penyelamat yang mencoba mendekat.
"Arus bawah deras, hujan terus menerus," ujar Heri Hermawan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, menambahkan bahwa saat ini tim sedang memasang sistem pengamanan sebelum melakukan evakuasi. Langkah itu diperlukan karena tubuh korban tidak hanya terhimpit batu, tetapi juga terjepit batang pohon di dasar sungai.
"Kita sedang memasang sistem pengamanan untuk memastikan proses evakuasi berjalan aman, mengingat posisi korban sangat sulit," ungkap Yudi.
Jasad seorang pria tanpa identitas ditemukan tersangkut di dasar sungai Curug Seribu, Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Rabu (17/9/2025). Korban pertama kali terlihat sekitar pukul 12.00 WIB oleh penjual di sekitar lokasi.
Warga sempat mencoba mengevakuasi, namun gagal karena tubuh korban terjepit batang pohon di bawah derasnya arus air terjun. Laporan kemudian diteruskan ke BPBD Kabupaten Bogor sekitar pukul 16.00 WIB.
Tim gabungan dari kepolisian, TNI, BPBD, aparat kecamatan, hingga Kantor SAR Jakarta sempat turun ke lokasi, tetapi evakuasi Rabu sore kemarin dihentikan sementara karena hujan deras dan kondisi gelap. Evakuasi berlanjut mulai Kamis pagi.
(yum/yum)