Jabar Selatan Terseok, Bupati Tasik Desak Tol Getaci Terealisasi

Jabar Selatan Terseok, Bupati Tasik Desak Tol Getaci Terealisasi

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 17 Sep 2025 18:28 WIB
Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin
Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin (Foto: Rindy Nurjanah/detikJabar)
Bandung -

Di tengah masifnya pembangunan infrastruktur di Jawa Barat bagian utara, tengah, dan barat, wilayah selatan masih berjalan terseok. Jalan tol, pelabuhan modern, hingga bandara yang menopang arus logistik belum menyentuh kawasan ini.

Kondisi timpang inilah yang disoroti Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin. Bahkan dia menyebut Jabar selatan termasuk daerah dengan 'grade terbawah' dalam hal pembangunan.

"Bagaimana kondisi ketimpangan antara pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah pusat di wilayah Jabar yang lain di Jabar Tengah, di Jabar Utara, di Jabar Barat dibanding dengan di Jabar Selatan mulai dari wilayah Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasik, Kota Tasik, Ciamis, Banjar, Pangandaran," kata Cecep saat berkunjung ke kantor detikJabar, Rabu (17/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka kami berharap bisa dibunyikan di level nasional bahwa Jawa Barat ini ada daerah-daerah yang ada di grade terbawah yaitu Jawa Barat Selatan termasuk, termasuk kabupaten kami Tasik," sambungnya.

Salah satu infrastruktur yang paling ditunggu masyarakat Jabar selatan kata Cecep adalah Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci). Cecep menegaskan, keberadaan jalan tol ini akan menjadi penopang utama percepatan distribusi barang maupun mobilitas masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Salah satu yang kami dorong segera direalisasikan adalah adanya Getaci, Gedebage-Tasik-Cilacap yang sesungguhnya sangat didambakan. Karena ini akan menjadi akses untuk bisa mempercepat distribusi barang, distribusi perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain," tuturnya.

Saat ini, menurutnya, akses tol di Jawa Barat belum menyentuh wilayah selatan. Sementara kawasan utara hingga barat dan tengah sudah dilayani banyak akses jalan bebas hambatan mulai dari Tol Cipali dan tol Cisumdawu.

Selain tol, Cecep juga menyoroti minimnya infrastruktur pendukung lain. Ia membandingkan dengan wilayah Pantura yang sudah memiliki Pelabuhan Patimban sebagai simpul logistik nasional.

"Pantura sudah punya Patimban. Kita punya pantai tapi belum juga (punya pelabuhan). Kita sedang mendorong bahwa di wilayah selatan berharap ada pelabuhan. Kita sedang menyiapkan lahannya, sedang menyiapkan kawasannya," jelasnya.

Bahkan, Pemkab Tasikmalaya sudah menyiapkan lahan untuk kawasan ekonomi khusus yang diharapkan bisa berkembang bersamaan dengan rencana pembangunan pelabuhan di wilayah selatan.

Cecep juga menyinggung soal akses transportasi udara. Landasan udara yang pernah melayani penerbangan komersial sempat beroperasi, namun terhenti pasca-pandemi COVID-19.

"Kita juga di selatan belum ada juga akses untuk adanya penerbangan, transportasi udara. Karena kita punya Lanud, sebenarnya dulu sempat ada pelayanan komersil tapi setelah Covid tutup dan tidak beroperasi lagi. Maka tentu kami berharap bahwa ke depan ini bisa berjalan lagi," ungkapnya.

Dukungan untuk Realisasi Getaci 2029

Menyikapi rencana pemerintah pusat yang kembali melelang proyek Tol Getaci dengan target beroperasi pada 2029, Cecep menegaskan bahwa pemerintah daerah siap memberikan dukungan penuh.

"Kami berharap memang ini betul-betul bisa terealisasi ya. Insyaallah kami pemerintah daerah siap membantu untuk suksesnya program Strategis Nasional ini agar segera terealisasi," ucapnya.

"Mau pembangunan apapun tapi kalau kesejahteraan masyarakatnya tidak memiliki impact yang banyak ya tentu kita tidak akan dukung. Tapi kalau infrastruktur jalan tentu pasti sangat akan berdampak manfaat banyak untuk masyarakat," lanjutnya.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur seperti Tol Getaci akan memberikan dampak luas bagi masyarakat, terutama di sektor pariwisata dan pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian Tasikmalaya.

Cecep memastikan pemerintah daerah tak akan tinggal diam. Dukungan akan diberikan mulai dari sosialisasi, pembebasan lahan, hingga penyesuaian tata ruang apabila proyek infrastruktur masuk wilayah Tasikmalaya.

"Kaitan pembebasan lahan kami pasti akan mendukung, pertama dukungan masyarakat, yang kedua sosialisasi ke masyarakat, yang ketiga kepastian lahan. Jika nanti ada lahan sawah dilindungi berarti kan nanti harus ada proses alih fungsi, administrasinya pasti kita akan bantu supaya bisa bergerak cepat," jelasnya.

Optimisme Ekonomi Jabar Selatan

Dengan pembangunan tol, pelabuhan, dan bandara, Cecep yakin geliat ekonomi Jabar Selatan akan terdongkrak signifikan. Pariwisata dan pertanian yang menjadi sektor andalan bisa berkembang pesat.

"Full, kita dukung. Karena pembangunan sekali lagi kita sangat mendambakan. Jika infrastruktur konektivitas nasional ini bersambung maka saya berkeyakinan prestasi akan masuk, baik di bidang pariwisata maupun agro, karena kami memang core bisnisnya di dua sektor itu," jelasnya.

Menurut Cecep, pariwisata tidak bisa hanya dipromosikan secara daring, tetapi harus dikunjungi langsung. Sementara sektor pertanian dan peternakan di Tasikmalaya diyakini mampu menopang kebutuhan pangan Jawa Barat bahkan nasional.

"Karena kaitan wisata ini kan tidak bisa diwakilkan. Orang tidak bisa healing karena nonton saja, enggak bisa tapi harus berkunjung. Nah ini salah satu daya tawar kami bahwa kami punya tempat-tempat yang eksotis, bisa menjadi daerah untuk pilihan pariwisata," ujarnya.

"Ketahanan pangan, pertanian kita luas, sawah juga kita luas, perkebunan kita juga cukup luas, peternakan juga kita cukup banyak. Sehingga ini bisa menjadi salah satu penopang kebutuhan pangan paling tidak di Jawa Barat, syukur-syukur di nasional," tandasnya.

(bba/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads