29 Judul Buku yang Diamankan dari Tersangka Kasus Demo Rusuh di Bandung

29 Judul Buku yang Diamankan dari Tersangka Kasus Demo Rusuh di Bandung

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 17 Sep 2025 13:39 WIB
29 Judul Buku yang Diamankan dari Tersangka Kasus Demo Rusuh di Bandung
Buku-buku yang dijadikan barang bukti untuk kasus demo rusuh di Bandung (Foto: Wisma Putra/detikjabar)
Bandung -

Polda Jawa Barat menetapkan sebanyak 42 orang sebagai tersangka dalam kerusuhan yang terjadi saat aksi demo di Kota Bandung, yang berlangsung antara 29 Agustus hingga 3 September 2025. Penetapan tersangka ini merupakan hasil pengungkapan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Direktorat Reserse Kriminal Siber (Ditreskrimsiber) Polda Jabar.

Dari total tersangka, Ditreskrimum menetapkan 26 orang, sedangkan Ditreskrimsiber menetapkan 16 orang. Dalam prosesnya, aparat juga mengamankan ratusan barang bukti dari berbagai lokasi dan individu. Ditreskrimum berhasil menyita 119 item, sementara Ditreskrimsiber mengamankan 62 item barang bukti lain yang berkaitan dengan kasus tersebut.

Salah satu temuan yang menyita perhatian publik adalah ditemukannya sejumlah buku dan artikel yang diduga memuat pemikiran anarkisme dan ideologi radikal. Dari data kepolisian, terdapat 29 judul buku yang diamankan dari salah satu tersangka, di antaranya memuat gagasan perlawanan, nihilisme, hingga panduan aksi massa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar barang bukti demo Bandung.Daftar barang bukti demo Bandung. Foto: Wisma Putra

29 Judul Buku yang Diamankan dari Tersangka

Beberapa judul buku yang masuk dalam barang bukti antara lain:

  1. Crowd Control dan Riot Manual: Panduan Singkat untuk Pertempuran (20 eksemplar)

    ADVERTISEMENT
  2. Deleuze: Nihilisme Aktif dan Pemberontak (11 eksemplar)

  3. Si Tukang Onar

  4. Keruntuhan Mesin Penggerak Dunia

  5. Jaringan Kekuasaan

  6. Why I Am Anarchist (5 eksemplar)

  7. Kegembiraan yang Dipersenjatai

  8. Estetika Anarkis

  9. Kritikus Stirner

  10. Di Atas Kubah karya Kenzo Novatore

  11. Locked Up

  12. Struktur Manajemen dan Organisasi dalam Beberapa Negara Sosialis

  13. Kerusuhan ke Insureksi

  14. Reka Alam Praktisi Seni Visual dan Isu Lingkungan di Indonesia

  15. Individu Melawan Mesin

  16. Mass-wide for Social War Guerrillas and Hellish Poets Conspiracy Vol.01

  17. Security Culture dan Safe House

  18. Armed Queers

  19. Perlawanan di Kamp Konsentrasi dan Anarkis Tertentu - Nihilisme

  20. Petualangan Surealis dan Puisi Aksi Langsung

  21. Ajakan Disersi

  22. On Egoism and Ecology

  23. Komunisme dan Aidit

  24. Sastra dan Anarkisme

  25. Hellish Poets Conspiracy Vol.00

  26. Kebakaran Hutan Akan Dimulai

  27. Menuju Estetika Anarkis

  28. Jalan Man Ray Menuju Dadaisme

Selain itu, polisi juga menemukan sejumlah selebaran, poster, sticky notes, dan lembaran cetak bertemakan anarkisme yang memperkuat dugaan adanya penyebaran ideologi tertentu dalam peristiwa tersebut.

Daftar barang bukti demo Bandung.Daftar barang bukti demo Bandung. Foto: Wisma Putra



Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menegaskan, buku-buku itu berperan besar dalam membentuk pola pikir para pelaku. "Yang pasti paham dari anarko dan anarkisme ini terinspirasi dari paham-paham tersebut. Pemahaman ideologi itu dari buku ke buku, dari buku yang dia baca," kata Hendra kepada detikJabar, Rabu (17/9/2025).

Tak hanya sekadar bacaan, Hendra menyebut buku-buku itu memantik ideologi anti kemapanan. "Mereka juga memiliki ideologi anti kemapanan, memiliki ideologi kekecewaan. Intinya merusak tatanan apabila regulasi, kebijakan tidak berpihak ke masyarakat," tambahnya. Karena itu, penyitaan buku dilakukan bukan tanpa alasan. Menurut Hendra, selain untuk kebutuhan penyidikan, langkah ini juga untuk mencegah penyebaran ideologi serupa kepada orang lain.

"Pemahaman-pemahaman ini didapat dari buku ini, sehingga buku itu dianggap berbahaya apabila dipegang yang bersangkutan, kan mereka ada batas hukuman, kalau mereka keluar dan membaca lagi mereka bisa memiliki kekecewaan lagi, bertambah lagi, kekecewaan terhadap pemerintah, terhadap tatanan hukum dan lainnya," jelasnya.

Hendra menegaskan, pengamanan buku ini merupakan bentuk antisipasi kepolisian. "Buku itu juga jika disebarkan lagi ke yang lainnya yang termasuk oleh dia. Itu sangat berbahaya, itu hasil penelusuran kita," terangnya. Soal asal-usul buku, penyidik masih menelusuri lebih jauh. "Dia beli sendiri, di pasar-pasar, di toko buku, tapi kalau buku jenis tertentu dia dapat dari seseorang yang belum disebutkan siapa namanya," pungkas Hendra.

Barang Bukti Lain yang Disita

Selain buku, aparat juga menyita berbagai barang bukti lain yang mengarah pada perencanaan aksi rusuh. Di antaranya bommolotov, petasan, serpihan logam bekas terbakar, pecahan kaca, motor, laptop, handphone, hingga dokumen identitas milik tersangka.Ditreskrimsiber juga menemukan sejumlahakun media sosial, email, serta grup komunikasi yang digunakan untuk menyebarkan propaganda dan mengoordinasik

an aksi.

Dalam penggeledahan terhadap salah satu tersangka berinisial AF, polisi bahkan menemukan 81 buku dan artikel tambahan yang mengandung faham anarkisme. Temuan ini menambah panjang daftar barang bukti yang mengindikasikan adanya keterlibatan ideologi dalam aksi rusuh tersebut.

Polisi Masih Lanjutkan Pendalaman

Kasus kerusuhan demo di Bandung ini masih dalam tahap pengembangan. Meski ratusan barang bukti telah diamankan, polisi belum memberikan keterangan detail mengenai keterkaitan setiap barang bukti dengan peran tersangka.

"Betul, masih pengumpulan data," ujar Kasipenkum Kejati Jabar Sri Nurcahyawijaya sebelumnya. Pernyataan ini menegaskan bahwa aparat masih melakukan proses verifikasi untuk memastikan keterlibatan masing-masing tersangka dan fungsi barang bukti yang diamankan.

Dengan temuan ratusan barang bukti, termasuk puluhan buku yang dianggap memuat paham anarkis, polisi menekankan bahwa penyelidikan akan terus berjalan. Publik pun menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai sejauh mana barang bukti ini terkait dengan perencanaan maupun eskalasi kerusuhan yang terjadi di Kota Bandung.




(tya/tya)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads