Respons DPRD Kota Bandung soal Kasus Bunuh Diri

Respons DPRD Kota Bandung soal Kasus Bunuh Diri

Rifat Alhamidi - detikJabar
Selasa, 16 Sep 2025 18:49 WIB
Lokasi wanita muda jatuh di mal Bandung
Lokasi wanita muda jatuh di mal Bandung. Foto: Dok Polsek Regol
Jakarta -

Disclaimer: Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandung Iman Lestariyono merespons soal fenomena bunuh diri. Terbaru, seorang wanita tewas usai terjatuh dari lantai 11 parkiran salah satu mal di Jalan Kepatihan, Kota Bandung, Senin (15/9) sore.

Dalam perbincangan dengan detikJabar, Iman Lestariyono turut prihatin dengan peristiwa yang terjadi. Ia pun mendorong kehadiran pemerintah dan tidak membiarkan mereka yang sedang mengalami gangguan kesehatan mental menghadapi masalah itu sendirian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Intinya kita berharap masyarakat itu tidak dibiarkan sendirian. Karena keputusan dia untuk bunuh diri itu tidak tiba-tiba, pasti akumulasi ya dari sebuah persoalan," katanya via sambungan telepon, Selasa (16/9/2025).

ADVERTISEMENT

Kematian korban yang memutuskan melompat dari lantai 11 parkiran salah satu mal di Kota Bandung itu memang masih dalam penyelidikan. Namun kata Iman, tindakan ekstrem yang ia lakukan menunjukkan putusnya harapan dari seseorang.

Faktornya bisa berbagai macam. Mulai dari penyakit bawaan, baik secara fisik maupun psikis, masalah kekerasan yang dialaminya, hingga faktor ekonomi.

Terlepas apapun motifnya, mulai saat ini, Iman berharap masyarakat mulai peduli dengan lingkungan sekitarnya. Selain memastikan kehadiran pemerintah, masyarakat pun perlu terlibat aktif menjadi penyambung jika menemukan tetangganya yang mengalami masalah.

"Karena kan kadang mereka tidak tahu harus bicara kemana. Sekarang apalagi eranya sudah digital ya, bisa di-tag lah. Karena bisa jadi, yang bersangkutan akan lebih cenderung menutup gitu, ya harus dibantu," ungkapnya.

Iman Lestariyono menyatakan, pemerintah terus ikhtiar dengan berbagai program untuk menangani masalah kesehatan mental. Masyarakat pun menurutnya perlu sadar, bahkan gangguan ini bukan masalah sepele yang bisa dibiarkan begitu saja.

Sehingga, menurutnya, upaya pencegahan bisa dilakukan mulai dari lingkungan sekitar. Seperti kehadiran Puskesmas yang tak hanya mendiagnosa masalah kesehatan fisik, atau kepedulian yang perlu digencarkan di kewilayahan mulai dari RT, RW hingga organisasi kepemudaan.

"Secara ikhtiar, kita terus ditingkatkan. Tapi persoalan ini kan kita menghadapi 2,5 juta warga Kota Bandung, kalau mengandalkan satu komponen enggak akan kekejar. Artinya nggak bisa beginian itu sendirian, terlalu berat," ucapnya.

"Kan gini, persoalan itu mungkin bagi orang lain itu cetek. Kita harus pahami bahwa tiap orang daya tahannya berbeda, sehingga semangat bagi orang yang mengetahui itu ya tidak menyepelekan. Nah ini jangan dianggap remeh ya. Sampai akhirnya puncaknya punya bunuh diri itu kan semua tersakiti. Bukan hanya orang tersebut yang merasa sakit. Orang yang ditinggalkan juga kan penuh penyesalan. Nah ini kita tidak berharap ini terjadi lagi gitu," pungkasnya.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads