Jaga Kualitas, Cucun Minta Ahli Gizi Pantau Semua Proses Pembuatan MBG

Jaga Kualitas, Cucun Minta Ahli Gizi Pantau Semua Proses Pembuatan MBG

Yuga Hassani - detikJabar
Selasa, 16 Sep 2025 10:55 WIB
Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal
Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal (Foto: Yuga Hassani/detikJabar).
Kabupaten Bandung -

Sejumlah pelajar di beberapa daerah mengalami sakit perut (keracunan) diduga setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Proses penyediaan makanan di dapur langsung menuai sorotan berbagai pihak.

Ahli gizi di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diminta untuk melakukan pengecekan dari mulai pemilahan bahan baku. Kemudian setelah makanan dimasak bisa diperiksa secara ketat.

"Ahli gizi ini jangan dia di ujung hanya mencicipi masakan, tidak dari proses meng-guide-nya harus terus dipantau," ujar Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, di Kabupaten Bandung, Selasa (16/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahan baku atau makanan yang tidak layak sudah seharusnya dipisahkan dan dibuang. Sehingga tidak hanya sekedar mengejar kecepatan produksi, namun bisa memperhatikan kualitas makanan.

"Jangan misalkan ngejar (kuantitas), ini harus ada yang disampaikan tapi bahannya tidak dicek. Maka ahli gizi yang paham," katanya.

ADVERTISEMENT

Ke depannya pelatihan ahli gizi harus bisa dilakukan di seluruh SPPG yang ada di Kabupaten Bandung. Pelatihan tersebut bisa dilakukan oleh Dinas Kesehatan secara langsung.

"Kata Ibu Kadis tadi mau ada pelatihan khusus untuk para ahli gizi nanti ini di Kabupaten Bandung mudah-mudahan jadi piloting semua se-Indonesia. Saya akan sampaikan nanti di rapat-rapat dengan kepala BGN. Bagus kalau pemerintah daerah sinergi dan dilibatkan oleh kepala BGN untuk mengawasi bagaimana lancarnya program MBG ini ya," jelasnya.

Menurutnya setiap ahli gizi harus bisa menjaga kualitas gizi yang ada di dapur SPPG. Sehingga pengawasan harus terus dilakukan setiap saat.

"Nah, saya ingin tadi menekankan kepada SPPG yang ada di sini harus betul-betul menjaga kualitas daripada makanannya. Jangan tujuan kita ini memperbaiki gizi tetapi kualitas gizinya tidak dihitung," tegasnya.

"Jangan sampai ngasih untuk kadar vitamin C-nya sedikit, kemudian juga enggak ada susu. Harus selalu ada susu itu untuk bagaimana pembentukan kalsiumnya lebih lebih kuat kepada anak-anak kita dan terutama ibu-ibu hamil ya, ibu hamil buat anak yang nanti akan lagi dikandungnya sudah ada asupan gizi," tambahnya.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads