Runtuhnya atap bangunan di SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Selasa (10/9/2025) pagi, menyebabkan puluhan siswa mengalami luka-luka. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Ade Hasrat, mengatakan dugaan sementara atap ambruk akibat kerusakan pada rangka bangunan.
"Dari kondisi saya nggak bisa menyimpulkan ya, mungkin ada kerusakan di rangka atapnya sehingga menyuburkan runtuhnya bagian atap seperti itu. Tapi kalau dari kondisi atap sendiri saya nggak hafal, kan sebenarnya SMA ini bukan tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten, ini gedung milik Provinsi Jawa Barat," ujarnya di lokasi kejadian, Rabu (10/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gedung SMKN 1 Cileungsi Bogor Ambruk |
Ade menegaskan, meski tidak ada korban jiwa, sebanyak 26 siswa mengalami luka akibat tertimpa reruntuhan.
"Korban jiwa tidak ada, hanya anak-anak ada yang terluka dibawa ke rumah sakit. Dari 26 orang, 17 sudah pulang, sedangkan 9 masih dievaluasi dengan kategori luka berat," kata Ade.
Sementara itu, untuk memastikan keamanan, aparat kepolisian telah memasang garis polisi di sekitar gedung yang ambruk. Akses ke ruang kelas yang terdampak juga ditutup untuk mencegah adanya aktivitas hingga proses penyelidikan selesai.
Ade juga menyebut ada kemungkinan kerusakan rangka atap menjadi penyebab runtuhnya bangunan.
"Mungkin ada kerusakan di rangka atapnya sehingga menyuburkan runtuhnya bagian atap seperti itu," kata Ade.
Hingga kini, petugas gabungan bersama pihak sekolah masih melakukan pendataan kerusakan dan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk penanganan lebih lanjut.
(dir/dir)











































