Gerhana bulan total diprediksi akan terjadi pada tanggal 7-8 September 2025. Fenomena ini menjadi momen penting bagi umat Islam untuk melaksanakan salat gerhana bulan atau salat khusuf. Namun, kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk melaksanakan salat ini?
Menurut ajaran Islam, waktu pelaksanaan salat gerhana adalah sejak gerhana dimulai hingga gerhana tersebut selesai. Ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW:
"Matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat keduanya, berdo'alah pada Allah, lalu salatlah hingga gerhana tersebut hilang (berakhir)." (HR. Bukhari dan Muslim).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu dalam dalil lainnya, ada anjuran untuk bersegera menunaikan salat gerhana begitu tampak gerhana matahari atau bulan.
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ
"Jika kalian melihat kedua gerhana matahari dan bulan, bersegeralah menunaikan shalat." (HR. Bukhari no. 1047).
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan, bahwa pelaksanaan shalat gerhana (khusuf) dapat dilaksanakan dari awal gerhana matahari atau bulan terlihat sampai gerhana berakhir. Dalam hadits ini tidak dibatasi waktunya. Kapan saja melihat gerhana termasuk waktu terlarang untuk shalat, maka shalat gerhana tersebut tetap dilaksanakan.
Jadwal Gerhana Bulan 7-8 September 2025
Untuk memandu Anda, berikut adalah perkiraan jadwal gerhana bulan total berdasarkan data astronomi:
Fase Gerhana | Waktu WIB | Waktu WITA | Waktu WIT |
---|---|---|---|
Awal Sebagian | 23.27 Minggu | 00.27 Senin | 01.27 Senin |
Awal Total | 00.31 Senin | 01.31 Senin | 02.31 Senin |
Puncak Gerhana | 01.11 Senin | 02.11 Senin | 03.11 Senin |
Akhir Total | 01.52 Senin | 02.52 Senin | 03.52 Senin |
Selesai Total | 02.56 Senin | 03.56 Senin | 04.56 Senin |
Tata Cara Salat Gerhana Bulan
Mengutip dari almanhaj.or.id, shalat gerhana dilaksanakan sebanyak dua raka'at, dengan dua ruku dalam setiap raka'atnya. Dalilnya, adalah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu'anhuma.
أَنَّ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّىيَوْمَ خَسَفَتِ الشَّمْسُ فَقَامَ فَكَبَّرَ فَقَرَأَ قِرَاءَةً طَوِيْلَةً ثُمَّ رَكَعَ رُكُوْعًا طَوِيْلاً ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ :سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ،وَقَامَ كَمَا هُوَ، ثُمَّ قَرَأَ قِرَاءَةً طَوِيْلَةً وَهِيَ أَدْنَى مِنَ القِرَاءَةِ الأُوْلَى ثُمَّ رَكَعَ رُكُوْعًا طَوِيْلاً وَهِيَ أَدْنَى مِنَ الرَّكْعَةِ الأُوْلَى ثُمَّ سَجَدَ سُجُوْداً طَوِيْلاً ثُمَّ فَعَلَ فِى الرَّكْعَةِ الآخِرَةِ مِثْلَ ذَلِكَ،ثُمَّ سَلَّمَ
Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melaksanakan shalat ketika terjadi gerhana matahari. Rasulullah berdiri kemudian bertakbir kemudian membaca, panjang sekali bacaannya, kemudian ruku' dan panjang sekali ruku'nya, kemudian mengangkat kepalanya (i'tidal) seraya mengucapkan: "Sami'allahu liman hamidah," kemudian berdiri sebagaimana berdiri yang pertama, kemudian membaca, panjang sekali bacaannya namun bacaan yang kedua lebih pendek dari bacaan yang pertama, kemudian ruku' dan panjang sekali ruku'nya, namun lebih pendek dari ruku' yang pertama, kemudian sujud, panjang sekali sujudnya, kemudian dia berbuat pada raka'at yang kedua sebagimana yang dilakukan pada raka'at pertama, kemudian salam... [Muttafaqun 'alaihi].
Berikut adalah langkah-langkahnya:
Niat dan Takbiratul Ihram: Mulai dengan niat salat gerhana, niat cukup dilafazkan di dalam hati, diikuti takbiratul ihram.
Rakaat Pertama:
- Membaca doa iftitah, ta'awudz, lalu membaca surat Al-Fatihah dan surat panjang seperti Al-Baqarah.
- Ruku dengan ruku yang panjang.
- Bangkit dari ruku (i'tidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah, Rabbana wa lakal hamd".
- Tidak sujud, tetapi langsung membaca Al-Fatihah lagi dan surat lain yang lebih pendek.
- Ruku kedua yang panjang, namun lebih pendek dari ruku pertama.
- Bangkit dari ruku (i'tidal) lagi.
- Sujud, lalu duduk di antara dua sujud, dan sujud lagi.
Rakaat Kedua:
- Berdiri untuk rakaat kedua, dan ulangi langkah-langkah seperti pada rakaat pertama.
Salam:
- Akhiri salat dengan salam.
Fenomena gerhana bulan ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk memperbanyak zikir, istigfar, dan doa agar senantiasa diberikan keselamatan. Melaksanakan salat gerhana secara berjemaah di masjid atau musala terdekat juga dapat menjadi sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiah.
(yum/yum)