Pembangunan Jalan Halimun Salak Diminta Berbasis Konservasi

Pembangunan Jalan Halimun Salak Diminta Berbasis Konservasi

Diffa Rezy - detikJabar
Kamis, 04 Sep 2025 17:54 WIB
Pemkab Bogor
Foto: Dok. Pemkab Bogor
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten Bogor menyiapkan Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) sebagai pusat pertumbuhan baru pariwisata berbasis konservasi. Langkah ini dilakukan untuk mengalihkan beban wisata dari Pangrango ke Halimun Salak dengan pendekatan yang lebih lestari.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika menyatakan Geopark Halimun Salak bukan hanya tentang pelestarian alam, tetapi juga menyangkut pemberdayaan masyarakat sekitar.

"Sejak awal tahun 2000-an, Pemerintah Kabupaten Bogor telah berupaya mengalihkan beban wisata dari Pangrango ke Halimun Salak dengan pendekatan yang lebih lestari," ujar Ajat dalam keterangan tertulis, Kamis (4/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur jalan dari Malasari hingga perbatasan wilayah diharapkan membuka akses tanpa merusak ekosistem. Ia pun menekankan pentingnya prinsip kehati-hatian dan kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), khususnya dalam konservasi satwa seperti elang jawa.

ADVERTISEMENT

"Program ini tidak hanya menciptakan manfaat ekonomi melalui pariwisata, tetapi juga menjadi komitmen nyata dalam menjaga keberlangsungan lingkungan hidup," bebernya.

Senada, Direktur Perencanaan Konservasi Ahmad Munawir menambahkan, sebagian besar jalan yang diusulkan sudah ada sebelum perluasan kawasan taman nasional pada 2003-2004. Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur publik di kawasan konservasi bisa difasilitasi lewat skema kerja sama.

"Ini tentu berbeda dengan aset milik swasta. Karena itu, sangat penting untuk segera memayungi secara hukum keberadaan dan peningkatan jalan-jalan ini melalui skema kerja sama, agar tidak terjadi konflik di lapangan seperti yang pernah terjadi sebelumnya," kata Ahmad.

Ahmad juga mengapresiasi Pemkab Bogor dan berharap proses pembangunan berjalan lancar sekaligus dapat memperkuat upaya konservasi di kawasan Halimun Salak.

"Kerja sama ini bersifat jangka panjang (10 tahun) dan dapat diperpanjang, sehingga dapat menjadi fondasi kuat bagi sinergi pembangunan dan pelestarian lingkungan ke depan," tutupnya.




(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads