Rita Kartika (53), istri Asep Rusli (56) alias Babeh tak kuasa menahan tangis. Pagi buta yang semula ia kira hanya keterlambatan suami pulang bekerja, berubah menjadi kabar duka. Sang suami yang diketahui sebagai pengelola parkir hotel dan kafe ditemukan tergeletak di gorong-gorong kecil, wajahnya dipenuhi luka yang mencurigakan.
"Biasanya dia pulang jam 03.30 WIB. Tapi sampai saya selesai salat Subuh, dia belum pulang juga," kata Rita saat ditemui detikJabar di rumah keluarganya di Desa Sudajaya Girang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Selasa (2/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rita bercerita, awalnya ia bersama anaknya mencoba mencari ke lokasi tempat Babeh biasa bekerja. Jaraknya memang tak terlalu jauh dari rumah, jadi mereka memutuskan untuk berjalan kaki. Namun, tidak ada satu pun rekan yang mengetahui keberadaan suaminya. Telepon seluler Babeh pun tidak aktif.
"Sudah agak terang sekitar jam 05.30, kita cari lagi. Pas jalan ke arah gorong-gorong, saya lihat ada sepatu. Ternyata betul itu papah, kata anak saya. Saya langsung nge-blank, syok, teriak panggil saudara. Waktu itu langsung ditolong warga dan dibawa pakai ambulans desa ke polsek, lalu ke IGD,"ucap Rita dengan nada bergetar.
Sayang, nyawa Babeh tidak tertolong. Meski sempat ada rekaman tanda vital, denyut nadi sudah tak terdeteksi.
Kondisi tubuh Babeh saat ditemukan menimbulkan tanda tanya besar bagi keluarga. Rita menyebut ada luka-luka mencolok di bagian kepala.
"Pas lihat saya syok. Matanya bengkak biru, keluar darah dari telinga kanan, jidat robek. Katanya pembuluh darah pecah dari dalam. Di badan nggak ada lecet, hanya di kepala. Jadi keluarga curiga ini penganiayaan, bukan kecelakaan," ungkapnya.
Kecurigaan makin kuat lantaran selama hidup, Babeh dikenal tidak pernah punya musuh. Sosoknya dianggap ramah, mudah akrab dengan siapa saja, baik pemuda, bapak-bapak, bahkan para pengunjung tempat hiburan yang berada di wilayah Selabintana tersebut.
"Dia bukan karyawan, tapi pengelola parkir. Semua orang kenal dia. Sampai ada yang bilang, masa sih Babeh bisa meninggal begini, orangnya baik," kata Rita.
Dompet Hilang, HP Masih Ada
Keluarga juga mengungkap, saat ditemukan handphone milik Babeh masih ada, namun dompetnya hilang.
"Suami saya selalu paling akhir pulang, dia selalu pastikan semua kendaraan sudah keluar baru pulang. Karyawan kafe juga bilang mereka sudah pulang lebih dulu. Jadi memang sangat tidak wajar meninggalnya," tambah Rita.
Kini keluarga berharap polisi segera mengungkap misteri kematian Babeh. "Kita pasrahkan sama Allah. Biar Allah yang menghukum seadil-adilnya. Tapi keluarga ingin tahu siapa pelakunya, apa motifnya. Itu saja,"ujar Rita.
Babeh sudah dua tahun bekerja sebagai jukir hotel dan kafe. Tidak ada firasat apapun, tidak ada masalah dengan siapapun. "Terakhir WA aktif jam 21.00 setelah itu tidak ada komunikasi. Pas saya coba telepon jam 5 pagi, sudah nggak aktif," tutup Rita.
Peristiwa ini pun sudah ditangani Polres Sukabumi Kota. Kasi Humas Polres Sukabumi Kota AKP Astuti Setyaningsih menuturkan, pihaknya masih menyelidiki dugaan tindak pidana atas kematian Babeh.
Dari hasil olah TKP sementara, korban ditemukan oleh saksi dalam keadaan sudah tidak sadarkan diri dengan luka di bagian telinga kanan mengeluarkan darah, luka memar di mata kanan, luka robek di jidat, luka di bagian bibir dan luka di bagian lutut kanan.
"Akibat kejadian masih dalam penyelidikan," kata Astuti.
(dir/dir)