Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Selasa (1/9/2025). Mulai Kabupaten Tasikmalaya diguncang gempa bumi hingga sidang Dokter Priguna dibatalkan.
Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:
Gempa M 4,4 Guncang Tasikmalaya
Gempa bumi tektonik berkekuatan M4,4 mengguncang Kabupaten Tasikmalaya, Senin (1/9/2025) sekitar Pukul 06.04 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini terletak pada koordinat 8.15 LS dan 107.62 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 103 km Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada kedalaman 28 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar bawah laut (intraplate earthquake)," kata Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto hari ini.
Hartanto mengungkapkan, dampak gempa bumi berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Pameungpeuk, Tasikmalaya dengan Skala Intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut," ungkapnya.
Hartanto menyebut, hingga pukul 06.21 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," tambahnya.
Sekolah Diliburkan dan Kuliah Dilakukan Secara Daring
Pemkot memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk 32 sekolah di Kota Bandung, Senin (1/9/2025). Kebijakan ini pun diambil untik mencegah dan mengamankan situasi di tengah rencana aksi demonstrasi.
Pemberlakuan PJJ diputuskan pada rapat di Balai Kota Bandung, Minggu (31/8) malam. Sementara, sekolah lain diberi kebebasan untuk menentukan sistem pembelajaran pada hari ini.
"Untuk 32 sekolah ditetapkan wajib PJJ, selebihnya diberi kebebasan menentukan apakah akan melaksanakan PJJ atau tetap tatap muka," kata Wali Kota Bandung Muhammad Farhan.
Farhan mengatakan, Pemkot telah mengeluarkan edaran kepada seluruh sekolah agar memastikan siswa tidak keluar rumah selama PJJ. Bagi siswa yang tetap bersekolah tatap muka, mereka diwajibkan pulang langsung setelah jam pelajaran usai.
Kemudian, pengamanan di sekitar sekolah pun diperketat. Polsek dan Koramil akan melakukan patroli rutin di wilayah masing-masing, terutama yang terdapat sekolah. Langkah ini diambil untuk memberikan rasa aman kepada siswa, guru, dan orang tua.
Selain pengaturan sekolah, kebijakan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) juga dibahas. Farhan menuturkan, ASN tidak diberlakukan Work From Home (WFH). Semua pegawai tetap bekerja normal seperti biasa.
"ASN tetap masuk kerja. Tidak ada WFH. Layanan publik harus berjalan normal agar masyarakat tidak terganggu," tegas Farhan.
Ia juga menyoroti keterlibatan pelajar dalam aksi unjuk rasa sebelumnya. Oleh karena itu, peran orang tua sangat ditekankan. Dengan pengaturan ini, Pemkot berharap sektor pendidikan tetap berjalan lancar dan anak-anak tidak terlibat dalam dinamika aksi unjuk rasa di lapangan.
"Kami mengimbau orang tua agar memastikan anak-anak tidak tiba-tiba menghilang setelah jam sekolah, terutama setelah pukul 16.00 WIB," ujarnya.
Kebijakan serupa juga diambil sejumlah perguruan tinggi di Kota Bandung hingga Kabupaten Sumedang.
Perguruan tinggi yang mengalihkan kegiatan akademik menjadi daring di antaranya Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Padjadjaran (UNPAD).
Seperti UPI, Kegiatan akademik tetap berlangsung sesuai dengan kalender akademik, Kegiatan pembelajaran pada tanggal 1 s.d. 4 September 2025 dilakukan secara daring, pembelajaran secara daring diharapkan tetap memenuhi Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) dan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan diimbau untuk tidak berada di areA demonstrasi guna menghindari risiko keselamatan dan kebijakan ini akan terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi, serta akan diubah apabila diperlukan.
ITB juga mengambil langkah serupa pada pekan pertama perkuliahan. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof. Dr. Irwan Meilano, mengatakan seluruh kegiatan pembelajaran dialihkan ke daring.
"Mulai Senin, 1 September 2025 hingga Kamis, 4 September 2025, seluruh kegiatan pembelajaran di ITB Kampus Ganesha Bandung, ITB Kampus Jakarta, ITB Kampus Jatinangor, dan ITB Kampus Cirebon akan dilaksanakan secara daring," ujarnya.
Ia menambahkan penyesuaian itu selaras dengan sistem blended learning yang sudah dirancang sejak awal.
"Sejak awal, ITB sudah merancang sistem pengajaran dengan model blended learning, baik melalui pertemuan langsung, online, maupun asinkron. Dengan demikian, penyesuaian pembelajaran daring pada pekan pertama ini sangat dimungkinkan dan tetap menjaga kualitas capaian pembelajaran mahasiswa," ungkapnya.
Sementara itu, UNPAD juga menerapkan perkuliahan daring di seluruh fakultas, Sekolah Pascasarjana, dan Sekolah Vokasi.
"Peralihan kegiatan pembelajaran menjadi daring dengan tetap berpedoman pada ketentuan akademik Unpad," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNPAD, Prof. Zahrotur Rusyda Hinduan, S.Psi., MOP., Ph.D.
Dalam surat edaran bernomor 3214/UN6.WR1/PK.01.00/2025, UNPAD mewajibkan pemantauan ketat dalam pembelajaran daring, termasuk kehadiran dan penggunaan kamera mahasiswa. Dosen serta tenaga kependidikan tetap bekerja luring, dengan kegiatan kampus dibatasi hingga pukul 16.00 WIB.
"Ketua program studi bersama dosen wali juga diminta untuk menginformasikan penyesuaian ini kepada orang tua mahasiswa, khususnya mahasiswa baru. Adapun kebijakan ini akan dievaluasi secara berkala sesuai perkembangan situasi di lapangan. UNPAD berharap seluruh sivitas akademika dapat mendukung kebijakan ini demi menjaga kelancaran proses pembelajaran serta menciptakan lingkungan kampus yang aman dan kondusif," pungkasnya.
Pesan Teduh Aa Gym saat Warga Demo
Riuh demonstrasi yang menggema di berbagai daerah belakangan ini tak jarang berakhir ricuh. Di tengah suasana panas dan aksi anarkis yang meresahkan, suara teduh datang dari seorang dai kondang, KH Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym.
Melalui akun Instagram pribadinya @aagym, pemilik Pondok Pesantren Daarut Tauhid itu menyampaikan pesan damai yang menyejukkan.
"Kepada teman-teman yang sedang berusaha keras membantu memperbaiki negeri ini, kami percaya bahwa adik-adik dan teman-teman semua niatnya baik," kata Aa Gym sebagaimana dilihat detikJabar hari ini.
Ia percaya niat baik akan membuahkan hasil jika ditempuh dengan cara yang benar.
"Akan berhasil dengan baik kalau dengan cara-cara yang baik pula, sehingga masyarakat bisa belajar memperbaiki yang buruk dengan cara yang baik, dan nanti bisa meniru kebaikan," tambahnya.
Namun, Aa Gym juga mengingatkan agar kewaspadaan tetap dijaga. Ia khawatir ada pihak-pihak yang menyusup dan memanfaatkan situasi.
"Hati-hati, karena mungkin ada yang niatnya tidak baik, menyusup hingga mencerai-beraikan perjuangan para mahasiswa dan teman-teman lain. Masyarakat memerlukan contoh baik dari para pejuang yang ingin membantu negeri ini menjadi lebih baik," ungkapnya.
Baginya, kekerasan hanya akan meninggalkan luka. Ia pun mengingatkan untuk tidak melakukan perusakan apalagi terhadap hak-hak orang lain.
"Kekerasan hanya akan menimbulkan kekerasan lainnya. Dalam berjuang, jangan sampai merusak hak-hak orang lain, sehingga tidak ada yang terzalimi. Semoga dengan upaya teman-teman yang sedang berusaha berbuat baik, muncul kesadaran bagi orang-orang yang diberi amanah dan pernah khilaf," tuturnya.
Di akhir pesannya, Aa Gym kembali menekankan pentingnya menjaga kedamaian.
"Mudah-mudahan kerusakan tidak berulang. Kita semua ingin bangsa ini menjadi aman, nyaman, tenteram, dan damai," ucapnya.
Dan sebagaimana biasanya, nasihat Aa Gym ditutup dengan doa yang meneduhkan.
"Ya Allah, semoga engkau memberikan hidayah dan taufik, agar bangsa ini bisa menjadi lebih baik," pungkasnya.
Sidang Priguna Dibatalkan gegara Demo
Sidang pencabulan yang dilakukan dokter Priguna Anugerah Pratama di PN Bandung terpaksa dibatalkan. Keputusan ini pun diambil untuk mengantisipasi potensi kericuhan aksi unjuk rasa yang rencananya akan kembali digelar hari ini.
Untuk diketahui, sidang kasus pencabulan dokter Priguna seharusnya kembali digelar pada hari ini. Agendanya yaitu pemeriksaan saksi atas kasus yang terjadi pada Maret 2025 lalu.
Saat dikonfirmasi wartawan, juru bicara PN Bandung Dalyusra membenarkan soal batalnya sidang dokter Priguna. Selain itu, sejumlah sidang pidana di pengadilan juga ditunda karena faktor keamanan.
"Jadi, kemarin kami mendapat informasj dari kejaksaan bahwa hari Senin tidak ada jadwal sidang. Dikarenakan menjaga kondisi keamanan, takut terjadi hal yang tak diinginkan, makanya ditiadakan sidang hari ini," kata pria yang akrab disapa Idal tersebut.
Pantauan detikJabar di PN Bandung, sejumlah staf pegawai memang masuk seperti biasa. Namun hingga pukul 10.00 WIB, ruang persidangan masih kosong dan belum menggelar agenda sidang.
Namun kata Idal, sidang perkara perselisihan hubungan industrial (PHI) masih tetap berjalan. Hanya sidang pidana umum dan pidana khusus yang kemudian dibatalkan di PN Bandung karena alasan keamanan.
"Kalau hari Senin ini, biasanya itu (pidana umum dan khusus). Kalau PHI jalan, hanya pidana aja yang ditiadakan. Mungkin kalau besok bisa sidang kembali untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Ojol Korban Demo asal Sukabumi Dipulangkan
Kabar baik datang dari Moch. Umar Amarudin (32), driver ojek online (ojol) asal Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, yang menjadi korban luka saat kericuhan aksi unjuk rasa di Jakarta. Setelah menjalani perawatan intensif di RS Pelni Jakarta Barat, Umar akhirnya dipulangkan hari ini.
Kabar kepulangan Umar dibenarkan oleh Tusyana Priyatin, Ketua DPC SPI Sukabumi sekaligus kuasa hukum keluarga Umar. Ia memastikan kondisi Umar sudah cukup stabil dan bisa pulang ke rumah.
"Umar hari ini pulang, alhamdulillah kondisinya pulih. Dijemput oleh Pak Bupati Sukabumi, Asep Japar," kata Tusyana kepada detikJabar hari ini.
Dihubungi terpisah, Bupati Sukabumi Asep Japar membenarkan bahwa Umar telah dijemput langsung oleh timnya dari RS Pelni.
"Ia betul ada tim saya menjemput ke RS Pelni," kata Asep Japar singkat saat dihubungi detikJabar.
Asep Japar juga memastikan pihaknya memfasilitasi kepulangan Umar hingga tiba di rumahnya di Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Menurutnya, perhatian pemerintah daerah terhadap kondisi warganya adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab.
Sebelumnya, Asep Japar sempat menjenguk Umar di RS Pelni, Jumat (29/8/2025). Saat itu, ia bertemu langsung dengan Umar dan pihak keluarga untuk memberikan dukungan moril.
"Saya tentunya merasa prihatin atas peristiwa saat ini. Tentu sebagai kepala daerah, saya datang memastikan kondisi warga atas nama Umar yang saat ini kondisinya sudah mulai membaik," kata Asep Japar kala itu.
Dalam kunjungannya, Asep juga menyerahkan bantuan dan memastikan biaya perawatan Umar dapat ditangani. Selain itu, ia berjanji akan membantu proses kepulangan Umar begitu dokter memberikan izin.
"Insya Allah, nanti jika sudah diizinkan pihak rumah sakit untuk pulang, maka saya bantu biayanya," ucapnya.
Hari ini, janji itu akhirnya ditepati. Umar resmi dipulangkan dari RS Pelni dan kini dalam perjalanan kembali ke rumahnya di Cikidang, Sukabumi. Keluarga berharap proses pemulihan berjalan lancar dan Umar segera pulih sepenuhnya.
Simak Video "Video: Massa Bakar Rumah Aset MPR Depan Gedung DPRD Jabar"
[Gambas:Video 20detik]
(wip/mso)