Suasana lengang terlihat di halaman SMAN 1 Bandung pada Senin (1/9/2025). Tak ada riuh siswa berseragam putih abu-abu seperti biasanya di sekolah yang berlokasi di Jalan Dago tersebut.
Semua kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke rumah masing-masing, seiring kebijakan sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat maraknya aksi demonstrasi yang berujung ricuh di Kota Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah ini diambil karena lokasi SMAN 1 Bandung berada cukup dekat dengan titik aksi, yakni kawasan depan Gedung DPRD Jawa Barat hingga simpang Cikapayang.
Jarak sekolah dengan titik tersebut hanya sekitar dua kilometer, sehingga dianggap berada dalam zona merah rawan terdampak kerusuhan.
"Karena menurut laporan di media, sangat masif, bahwa hari ini akan ada demo tambahan. Kebetulan sekolah kita juga berada di zona merah. Karena berada di dekat titik pusat demonstrasi," ungkap Wakasek Kurikulum SMAN 1 Bandung, Aam Amelia.
Aam menegaskan, kebijakan PJJ ini semata-mata diambil untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, terutama menyangkut keselamatan siswa maupun tenaga pengajar.
Kekhawatiran tersebut cukup beralasan, mengingat aksi demonstrasi pada Jumat (29/8) hingga Sabtu dini hari (30/8) lalu diwarnai kericuhan. Sejumlah fasilitas umum di Jalan Diponegoro dan Jalan Dago rusak bahkan dibakar massa.
"Orang tua juga sangat mendukung, karena mereka juga sangat khawatir terhadap kondisi anak-anak jika suatu waktu demonstrasi ini muncul di daerah kami. Makanya orang tua sangat mendukung dengan kegiatan PJJ ini," ujarnya.
Meski sistem pembelajaran dilakukan secara daring, sekolah tetap menekankan disiplin pelaporan kepada para guru. Setiap tenaga pengajar diwajibkan memberikan bukti kegiatan belajar, mulai dari materi yang disampaikan hingga dokumentasi foto pengajaran daring.
"Bahwa mereka di jam pelajaran kesekian ada di kelas mana, mengajarkan materi apa, kemudian bukti foto bahwa guru-guru sudah mengajar secara daring," jelas Aam.
PJJ di SMAN 1 Bandung dijadwalkan berlangsung hingga 4 September 2025. Namun, pihak sekolah tetap membuka opsi mempercepat kembalinya pembelajaran tatap muka apabila situasi kota Bandung dinilai kondusif lebih cepat.
"Rencananya kita sampai tanggal 4. Tetapi kalau misalnya tiba-tiba kondisi kondusif, maka kita akan kembali ke belajar normal, tatap muka seperti biasa," tandasnya.
(bba/iqk)