.webp)
Kota Bandung sempat terkoyak akibat kericuhan yang pecah pada Jumat (29/8) dan Sabtu (31/8) malam. Akibat kericuhan itu, sejumlah fasilitas umum, bangunan dan kendaraan rusak hingga ludes terbakar.
Kericuhan pecah saat segerombol massa melakukan pembakaran di Jalan Diponegoro tepatnya di depan Gedung DPRD. Di sana, massa membakar warung kelontong yang berada tepat di sisi gedung dewan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan cuma itu, warga juga membakar gedung aset MPR dan sebuah rumah makan yang berlokasi di seberang DPRD Jabar. Massa kemudian bergeser ke arah simpang Sulanjana hingga Taman Cikapayang.
Di sana, massa kembali berbuat ricuh, merusak fasilitas umum berupa traffic light, membakar videotron, pos polisi hingga bangunan lain yang diketahui merupakan bank dan gedung perusahaan sekuritas.
"Data Kerusakan, kerusakan fasilitas umum gedung terbakar habis, mes MPR RI, rumah makan Sambara, Bank ICBC, kantor perusahaan sekuritas," ucap Farhan saat memberi keterangan, Minggu (31/8/2025).
"Kendaraan bermotor ada beberapa, jumlah pastinya masih menunggu data. Fasilitas umum semua traffic light di persimpangan Dago-Cikapayang dan Dago-Sulanjana beserta CCTV rusak total," sambungnya.
Farhan menyebut, kerusakan fasilitas tersebut terbilang sangat parah. Karenanya butuh waktu cukup lama untuk memperbaiki. Di sisi lain, dia memastikan situasi Kota Bandung saat ini sudah berangsur kondusif.
"Butuh waktu 1-3 minggu untuk membangun kembali. Ini bukan sekadar perbaikan, tapi harus membangun ulang seluruh jaringan traffic light dan CCTV. Alhamdulillah, insyaAllah semua kondisi saat ini sudah terkendali," ujarnya.
(bba/dir)
