Kepolisian Daerah Jawa Barat membeberkan perkembangan terbaru terkait kericuhan yang terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung dalam dua hari terakhir tepatnya pada Jumat (29/8) dan Sabtu (30/8) kemarin.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menjelaskan, secara rinci bagaimana aksi tersebut berlangsung, kerugian yang ditimbulkan, hingga proses penangkapan dan pembebasan sebagian orang yang diamankan.
Hendra menegaskan, bahwa apa yang terjadi dalam aksi demonstrasi dan berujung kericuhan di beberapa daerah bukan murni penyampaian aspirasi sebagaimana lazimnya unjuk rasa.
"Bahwa aspirasi ini hampir sama sekali tidak ada orasinya penyampaian pendapat. Tetapi tiba di lokasi pada umumnya langsung lempar-lempar, baik itu batu, kayu, maupun molotov. Ribuan molotov dari botol minuman keras dan juga benda-benda besi lainnya digunakan," ungkap Hendra di Mapolda Jabar, Minggu (31/8/2025).
Kericuhan ini menimbulkan kerugian besar. Hendra menyebutkan, banyak kendaraan milik masyarakat hingga fasilitas publik yang jadi sasaran dan dirusak massa yang berbuat kericuhan.
"Ada 10 unit kendaraan roda dua milik masyarakat, pedagang, tukang parkir, bahkan ojek online yang terbakar. Satu unit mobil di depan DPRD juga terbakar. Belum lagi pos-pos pelayanan masyarakat, CCTV, dan traffic light yang dirusak," jelasnya.
Simak Video "Video Polisi Pamerkan Molotov Modifikasi yang Dipakai Perusuh Demo Bandung"
(bba/mso)