Kasus meninggalnya bayi Nadira Meysa Fauzia (1) di IGD RSUD Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, terus menuai perhatian. Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Kabupaten/Kota Sukabumi Iman Adinugraha ikut menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut dan menyoroti kualitas pelayanan kesehatan di wilayah Palabuhanratu.
"Saya turut prihatin atas kejadian itu, tapi yang paling penting penanganan masalah itu, kalau ada kendala-kendala seperti itu harusnya kasih informasi agar kita bergerak mencarikan solusinya," kata Iman, Senin (25/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iman yang juga putra daerah Palabuhanratu itu mengatakan, kasus bayi Nadira seharusnya menjadi peringatan penting bagi semua pihak untuk memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan.
Menurutnya, laporan terkait kendala layanan harus segera disampaikan agar solusi bisa dicari bersama. "Memang di Palabuhanratu itu sudah sering juga terjadi pelayanan yang kurang maksimal dan lain-lain. Untuk itu barangkali kalau ada kehadiran rumah sakit dari pihak swasta saya kira lebih kompetitif ya, pelayanan bisa lebih maksimal itu maksudnya," ujarnya.
Ia menegaskan, persoalan akses pelayanan kesehatan perlu menjadi prioritas karena kesehatan saat ini masuk dalam program strategis nasional pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Apalagi presiden sekarang kan kesehatan ini jadi program strategis nasional pemerintahan Prabowo. Jadi Prabowo kan tidak ingin ada masyarakat tidak terlayani oleh pihak rumah sakit, terutama masyarakat-masyarakat yang termarjinalkan, masyarakat miskin ini juga kita harus sering membagi informasi," jelasnya.
Iman juga menyinggung kasus meninggalnya balita Raya di Kecamatan Kabandungan beberapa waktu lalu. Ia berharap peristiwa serupa tidak kembali terjadi, terutama akibat kurangnya koordinasi dan penyampaian informasi dari tingkat bawah.
"Jadi kejadian Raya yang di Kabandungan itu jangan sampai terulang lagi, karena para pihak yang ada di daerah, yang ada di kerukunan, ke RW-an, ke RT-an di desa tidak memberikan informasi yang akurat pada pemangku kebijakan," tegasnya.
Iman mendorong agar daerah Palabuhanratu ke depan memiliki fasilitas kesehatan yang lebih memadai.
"Karena memang sering terjadi pelayanan yang kurang maksimal, saya kira mudah-mudahan ke depan di Palabuhanratu ada rumah sakit yang bisa melayani kebutuhan masyarakat," ucapnya.
Iman menuturkan, dirinya beberapa kali harus turun tangan membantu warga yang kesulitan mendapat layanan kesehatan. Salah satunya saat menangani kasus kecelakaan warga Desa Citarik.
"Kemarin juga ada yang kecelakaan warga masyarakat di Desa Citarik yang tertahan di RSUD Palabuhanratu, yang harus dirujuk ke RS yang bisa menangani. Akhirnya kita turun tangan, kita coba untuk membantu dan akhirnya pada waktu itu juga bisa dirujuk ke rumah sakit Jakarta," terangnya.
Menurutnya, peristiwa serupa kerap terjadi dan perlu menjadi evaluasi serius bagi pemerintah daerah dan pihak rumah sakit.
"Jadi hal-hal semacam ini, penanganan seperti ini memang sering terjadi. Saya juga ikut prihatin dengan kejadian itu," pungkasnya.
(sya/sud)