Ase Rukmantara, Pencipta Hymne Bandung Barat yang Terlupakan

Ase Rukmantara, Pencipta Hymne Bandung Barat yang Terlupakan

Whisnu Pradana - detikJabar
Senin, 25 Agu 2025 14:56 WIB
Pencipta Lagu Hymne KBB, Ase Rukmantara (tengah) disambangi Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail
Pencipta Lagu Hymne KBB, Ase Rukmantara (tengah) disambangi Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Jauh di pelosok Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ase Rukmantara tinggal di rumah sederhana bersama sang istri. Mereka tinggal menikmati masa tua.

Di usianya yang ke 72 tahun, Ase tak diperhatikan pemerintah. Padahal seniman sunda yang menghabiskan hidupnya mengabdi sebagai seorang guru itu berjasa atas lahirnya Karatagan dan Hymne Bandung Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua lagu yang mengisahkan semangat perjuangan di balik lahirnya Bandung Barat sebagai kabupaten setelah memisahkan diri dari induknya, Kabupaten Bandung pada tahun 2008 silam.

Tak ada royalti, tak ada undangan apapun setiap Bandung Barat merayakan hari jadinya. Dari rumah di Kecamatan Cipatat, Bandung Barat itu, Ase menanti kepedulian akan nasibnya yang tak seberuntung seniman lain.

ADVERTISEMENT

"Cuma sekali, itu juga hadiah saya menang sebagai pencipta lagu Hymne Bandung Barat dan Karatagan tahun 2008. Rp40 juta, selebihnya enggak ada," kata Ase saat ditemui di kediamannya, Senin (25/8/2025).

Jauh di lubuk hatinya, ia sedikit merasa tak ikhlas dengan perlakuan yang didapat. Kecintaannya pada tanah kelahiran tak bersambut uluran tangan pemerintah. Hari demi hari, ia mulai terlupakan.

"Lagu saya sering diputar, terus sering dijadikan sebagai lagu untuk lomba kesenian. Tapi sama sekali saya enggak pernah diundang sebagai penciptanya, saya ya dilupakan," kata Ase.

Beberapa berganti kepala daerah, nasibnya tak kunjung berubah. Padahal dalam Hymne Bandung Barat yang digubahnya, tercurah keinginan agar pemerintah mensejahterakan rakyatnya.

"Cuma kan faktanya sampai sekarang tidak seperti itu, dua bupati masuk penjara, sudah tidak sesuai dengan semangat dan pesan yang saya tuangkan di lagu itu. Makanya sekarang, ada bupati baru, saya minta supaya seniman dsn rakyat diperhatikan," kata Ase.

Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail berkesempatan sowan ke kediaman Ase dan istri. Sebagai sesama musisi, ia banyak bertukar pikiran hingga memainkan alat musik bersama.

"Jadi dari sayembara, akhirnya lahir Hymne dan Karatagan Bandung Barat oleh Pak Haji Ase. Ternyata Pak Ase ini menyampaikan keinginannya dibantu menyelesaikan pembangunan masjid," kata Jeje.

Tak cuma itu, kedepannya akan diurus juga soal Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) agar diketahui dengan jelas siapa pemilik lagu tersebut. Sejauh ini, belum ada upaya mendaftarkan lagu Hymne dan Karatagan KBB.

"Kita luruskan itu juga, jadi akan kita daftarkan HAKI, sebagai penciptanya tetap nama Pak Haji Ase, tapi lagunya menjadi milik Bandung Barat," kata Jeje.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads