Sepasang ular jenis King Cobra membuat heboh warga Kampung Cisitu, Kelurahan Margabakti, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Minggu (24/8/2025) malam.
Sepasang kobra itu berukuran cukup besar, panjangnya mencapai 4 meter. Seperti biasa warga yang ketakutan meminta bantuan petugas pemadam kebakaran (Damkar). Namun tim Damkar hanya berhasil menangkap seekor kobra tersebut.
Informasi yang dihimpun, kejadian itu berawal saat Asep, salah seorang warga sedang memetik daun singkong di belakang rumahnya. Meski malam itu sedang turun hujan, dia asyik memetik daun singkong muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu sekelebat matanya menangkap sosok hitam mengkilap di balik rimbun daun singkong. Dia terperanjat hingga akhirnya menyadari sosok itu adalah ular besar berkelir hitam.
Dia memilih mundur meski matanya tak lepas mengawasi dua ekor kobra itu. Warga kemudian menghubungi tim Damkar Kota Tasikmalaya. Warga khawatir karena ular itu berpotensi masuk ke rumah warga.
"Diduga sepasang kobra itu sedang kawin, ditemukan di belakang rumah warga. Setelah menerima laporan sekitar jam 20.00 WIB, kami langsung ke lokasi," kata Hendrik Setiana, koordinator lapangan Damkar Kota Tasikmalaya, Senin (25/8/2025).
Proses evakuasi 2 ekor kobra itu tentu tak mudah, petugas harus ekstra hati-hati. Karena jika sampai dipatuk, akibatnya bisa fatal.
"Satu yang jantan paling agresif, berhasil kami tangkap. Panjangnya 4 meter, kami harus ekstra waspada, karena saat musim kawin kobra lebih agresif," kata Hendrik.
Terbukti saat hendak menangkap kobra betina, ular itu menyerang. Kepalanya melebar, siap mematuk dan memuntahkan racun mematikan.
Petugas Damkar yang terdiri dari Alidza, Asep dan Nizar sedikit bergeming, sehingga ular itu lepas dari cengkeraman alat penjepit. Sejurus kemudian ular betina itu kabur, menghilang di rimbun pepohonan dan gelap malam.
"Satu ular yang betina hendak menyerang personil sehingga lepas dari dari cengkraman alat," kata Hendrik.
![]() |
Meski demikian Hendrik mengaku sudah berpesan kepada warga, jika menemukan ular itu kembali masuk perkampungan agar segera memberitahu tim Damkar.
Hendrik juga mengimbau agar warga berhati-hati saat beraktivitas di kebun. Meski ular cenderung kabur jika melihat manusia, tapi ada kalanya manusia yang tak menyadari keberadaan ular justru bisa membahayakan. Seperti tak sengaja terinjak atau merambah sarangnya.
"Satu ular tertangkap cukup meredakan keresahan warga, soal yang kabur kami sudah pesan ke warga agar segera melapor jika menemukan kembali ke kampung. Kami juga berikan edukasi kepada warga agar waspada," kata Hendrik.
(yum/yum)