Gibran, balita empat tahun, meraung keras di bangsal sunat massal yang digelar di Lapangan Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis (21/8/2025). Tubuh mungilnya meliuk gelisah ketika gunting sunat mulai menempel. Petugas medis berusaha menenangkan, pamannya meraih tangan, sementara video ponsel Upin-Ipin yang dibawakan tak sanggup meredam tangisnya.
Di tengah suasana itu, iring-iringan pejabat daerah memasuki bangsal. Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama wakilnya Ade Ruhandi, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara, dan Dandim 0621 Letkol Inf Henggar Tri Wahono menyaksikan langsung prosesi sunat massal.
"Jangan nangis, nanti didoakan jadi Bupati," kata salah seorang tenaga medis pria dari RSUD Cibinong mencoba menyemangati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gibran tetap menangis, tapi senyum para pejabat yang memberi salam tempel membuat suasana lebih cair. Tiga anak yang berada di bangsal itu pun mendapat perhatian khusus.
Sunatan massal adalah salah satu dari beragam kegiatan dan layanan dari Pemerintah Kabupaten Bogor yang memindahkan sebagian pelayanannya ke Kecamatan Sukaraja. Lapangan Cilebut Barat dipadati ribuan warga yang ingin menikmati beragam fasilitas. Mulai dari gerakan pangan murah, gebyar administrasi kependudukan, gerai UMKM, pelayanan kesehatan, hingga nikah gratis.
"Alhamdulillah rangkaian kegiatan hari ini berjalan lancar. Kami ucapkan terima kasih kepada Camat Sukaraja beserta seluruh jajaran pemerintah desa yang bekerja keras menyukseskan perayaan HUT RI di kecamatan Sukaraja," ujar Bupati Rudy Susmanto.
Rudy menegaskan, bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan upaya nyata mendekatkan pelayanan pemerintah ke masyarakat.
"Kami adalah pimpinan pelayan masyarakat di Kabupaten Bogor. Maka kami berupaya semaksimal kemampuan kami, tentu dengan dukungan semua pihak, untuk bersama-sama membangun Kabupaten Bogor," Rudy menambahkan sembari mengelap sisa keringat di wajahnya.
Sejak pagi, antrean panjang terlihat di gerai administrasi kependudukan. Warga membawa berkas untuk mengurus KTP, akta lahir, hingga kartu keluarga. Di sisi lain, gerai pangan murah dipadati ibu-ibu yang berebut membeli beras, minyak goreng, dan gula dengan harga di bawah pasaran.
Di sisi lain stan, para pelaku UMKM memamerkan produk unggulan, seperti keripik singkong, kopi Bogor, hingga busana muslim lokal. Tidak jauh dari sana, antrean pasangan calon pengantin yang mengikuti program nikah gratis menjadi sorotan. Dengan busana sederhana, mereka tampak sumringah ketika penghulu memimpin ijab kabul.
Menurut Rudy, perayaan kemerdekaan kali ini lebih semarak dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Antusiasme masyarakat cukup luar biasa. Di beberapa desa terlihat semarak, ini menjadi pemacu semangat bagi kami untuk terus bekerja melayani masyarakat," ungkapnya.
(mso/mso)