Pemprov Jabar Segera Pindahkan Kepala Sekolah Sesuai Domisili

Pemprov Jabar Segera Pindahkan Kepala Sekolah Sesuai Domisili

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 20 Agu 2025 17:00 WIB
Ilustrasi sekolah
Ilustrasi sekolah (Foto: Getty Images/GlobalStock)
Bandung -

Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah memfinalisasi rencana pemindahan kepala sekolah agar lebih dekat dengan kampung halamannya masing-masing. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kerja sekaligus mendukung kualitas pendidikan di Jabar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman, menyebutkan bahwa usulan dari Dinas Pendidikan sudah masuk ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan kini tinggal menunggu finalisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini lagi difinalisasi, dari Disdik, usulan sudah ke BKD. Dalam 1-2 hari ini kami akan finalisasi untuk memastikan sesuai harapan Pak Gubernur, didekatkan, karena memang tidak sesederhana yang dibayangkan. Geser 1 kan pasti rangkaiannya panjang," ujar Herman, Rabu (20/8/2025).

Menurutnya, arahan Gubernur Jabar menjadi pedoman utama rencana pemindahan kepala sekolah ke domisili asalnya. Jika rencana ini berjalan, Herman menyebut harapan pemerintah agar pelayanan pendidikan bisa berjalan lebih optimal

ADVERTISEMENT

Untuk tahap awal, kebijakan ini akan difokuskan kepada kepala sekolah. Namun begitu, Herman tidak menutup kemungkinan jika nantinya diterapkan juga kepada guru secara bertahap.

"Nanti sambil berjalan tentu guru-guru juga kita ikhtiarkan untuk didekatkan ke rumahnya masing-masing. Tentu tanpa mengorbankan kualitas pelayanan pendidikan. Mungkin kita prioritaskan dulu sekarang Kepala Sekolah, nanti guru juga sambil bertahap kita upayakan untuk didekatkan," jelas Herman.

Ia menegaskan, pemindahan harus mempertimbangkan keseimbangan kebutuhan tenaga pendidik di setiap daerah. Selain itu, pemerintah akan memastikan distribusi kepala sekolah tetap merata.

"Tapi jangan sampai nanti ada kekurangan guru di satu sisi, ada kelebihan guru di yang lain. Kan harus menjamin tadi pelayanan pendidikannya tidak terganggu," katanya.

"Makanya nanti kita fokus dulu ke kepala sekolah, kepala sekolah didekatkan, tentu nanti tetap ideal, jangan sampai ada sekolah yang kosong, kemudian yang lain mungkin stok kepala sekolahnya berlebih. Kami akan pastikan semua sekolah dipimpin oleh kepala sekolah, sesuai dengan kebutuhan masing-masing," tegasnya.

Herman mengakui, kebijakan ini tidak akan sepenuhnya ideal. Namun, prinsip mendekatkan kepala sekolah dengan domisili akan tetap menjadi acuan utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di Jawa Barat.

"Kan pasti ini tidak akan ideal banget. Makanya tadi didekatkan. Tapi tidak harus selalu ideal gitu. Karena jangan sampai mengorbankan pelayanan pendidikan," pungkasnya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads