Rekaman audio mengungkapkan ketakutan Zara Qairina Mahathir, bocah 13 tahun yang kematiannya menggegerkan publik Malaysia, terhadap siswi senior yang disebutnya 'Kak M'.
Dalam audio berdurasi 44 detik yang merupakan potongan percakapan telepon antara Zara dan ibundanya itu, Zara meluapkan kecemasannya. Kini rekaman itu menjadi salah satu bukti yang diserahkan kepada polisi oleh pihak keluarga.
"Ibu, aku takut bertemu Kak M... dia masih (punya masalah). Hari itu, aku minta seseorang untuk bertanya ke kakaknya -- apakah Kak M masih punya masalah denganku. Lalu Kak M bilang, 'Iya, aku masih belum memaafkan Zara', Bu," ucap Zara dalam rekaman audio tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rekaman audio yang sama, Zara juga menyuarakan kekhawatiran atas ancaman yang diduga diterimanya dari sosok 'Kak M'.
"Kalau aku menyentuh kamu, kamu akan berdarah-darah... jika dia benar-benar melakukannya, apa yang akan terjadi?" ucap Zara kepada ibundanya dalam rekaman audio tersebut.
Diduga Ada Keluarga 'VIP' yang Terlibat
Dilansir media lokal Malaysia, The Vibes, percakapan telepon itu diduga direkam beberapa hari sebelum kematian Zara pada Juli lalu. Kematian Zara memicu kecurigaan publik, dengan muncul spekulasi soal dugaan bullying dan dugaan keterlibatan keluarga "VIP" berpengaruh -- yang belum terverifikasi.
Bahkan beberapa pihak menuduh adanya upaya menutup-nutupi kasus ini oleh otoritas berwenang Malaysia.
Zara ditemukan tidak sadarkan diri pada dini 16 Juli lalu, setelah diduga terjatuh dari lantai 3 gedung asramanya. Dia merupakan siswi Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Tun Datu Mustapha di Papar, Sabah.
Dia dilarikan ke rumah sakit, namun dinyatakan meninggal dunia pada 17 Juli. Jenazahnya kemudian dimakamkan tanpa adanya autopsi post-mortem.
Zara Alami Pelecehan oleh Senior
Pengacara keluarga Zara, pada 1 Agustus lalu, mengonfirmasi bahwa rekaman audio yang viral memang suara Zara dan ibundanya.
Laporan Malay Mail menyebut ibunda Zara, Noraidah Lamat, menyerahkan ponselnya yang berisi rekaman audio percakapan dengan putrinya kepada penyidik kepolisian. Langkah itu dimaksudkan untuk membantu polisi menyelesaikan penyelidikan.
Dalam laporan polisi tambahan oleh ibunda Zara, menurut pengacara Ismail Hamid dan Shahlan Jufri yang mendampingi keluarga Zara, disebutkan bahwa Zara sebelumnya telah melaporkan pelecehan oleh sejumlah siswa senior di sekolahnya, termasuk ancaman dari sosok "Kak M".
Kematian Zara kini tengah diselidiki oleh Kepolisian Malaysia, dengan kepolisian mengatakan mereka juga menyelidiki unsur bullying dalam kasus ini.
Artikel ini telah tayang di sini