Kolaborasi Jazz Tiga Negara Meriahkan Road to TPJF 2025 di The Papandayan

Kolaborasi Jazz Tiga Negara Meriahkan Road to TPJF 2025 di The Papandayan

Tya Eka Yulianti - detikJabar
Senin, 11 Agu 2025 20:46 WIB
PAZ, kolaborasi spesial antara tiga musisi ternama dari tiga negara: Kostas Patsiotis (bass, Yunani), Nita Aartsen (piano, Indonesia), dan Adam Zagórski (drum, Polandia). Bertempat di TP Stage, The Papandayan Bandung
PAZ, kolaborasi spesial antara tiga musisi ternama dari tiga negara: Kostas Patsiotis (bass, Yunani), Nita Aartsen (piano, Indonesia), dan Adam Zagórski (drum, Polandia). Bertempat di TP Stage, The Papandayan Bandung (Foto: irraraw/dokumentasi TPJF)
Bandung -

Bandung kembali bergetar dengan semarak irama jazz, seiring berlanjutnya rangkaian "Road to The Papandayan Jazz Festival (TPJF) 2025". Puncak dari gelaran edisi ketiga rangkaian pra-festival ini adalah penampilan spesial PAZ, sebuah kolaborasi lintas benua yang memukau. Trio ini mempertemukan tiga maestro dari tiga negara berbeda: Kostas Patsiotis (bass, Yunani), Nita Aartsen (piano, Indonesia), dan Adam Zagórski (drum, Polandia). Bertempat di TP Stage, The Papandayan Bandung, kolaborasi ini berhasil menciptakan malam jazz yang sarat emosi, improvisasi cerdas, dan sinergi budaya yang kaya.

Harmoni Lintas Batas: Mengurai Pesona Trio PAZ

Setiap personel PAZ membawa kekayaan musikal dan latar belakang budaya yang unik, berpadu menjadi harmoni yang memikat di atas panggung. Kostas Patsiotis, kontrabassis dan komposer asal Athena, Yunani, dikenal dengan gaya bermainnya yang melankolis namun tetap memancarkan harapan. Kedalaman emosional karyanya, termasuk album debut October, mampu menyentuh relung hati pendengar.

Dari Tanah Air, Nita Aartsen, pianis jazz kebanggaan Indonesia, kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam memadukan nuansa klasik dan jazz dengan sentuhan kearifan Nusantara. Sebagai duta jazz Indonesia yang telah melanglang buana ke berbagai festival internasional, Nita tak hanya piawai dalam bermusik, tetapi juga aktif menginspirasi dan mengangkat musisi muda Indonesia ke panggung global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melengkapi formasi trio ini adalah Adam Zagórski, drummer dan komposer enerjik asal Polandia. Dengan pengalamannya tampil di lebih dari 20 negara dan perannya sebagai Presiden Bel Canto Association, Adam menyuguhkan kompleksitas ritme serta dinamika permainan drum yang kuat dan ekspresif, menjadi fondasi solid bagi improvisasi rekan-rekannya.

Jazz Sebagai Bahasa Universal dan Perayaan Budaya

Kolaborasi PAZ di TP Stage lebih dari sekadar pertunjukan musik biasa; ia adalah perayaan koneksi budaya yang terjalin erat dalam semangat TPJF. Bobby Renaldi, General Manager The Papandayan sekaligus Founder TP Jazz Management, mengungkapkan apresiasinya. "Kami selalu percaya bahwa jazz adalah sebuah wujud rasa universal. Kolaborasi antara Kostas, Nita, dan Adam malam ini adalah cerminan dari perjalanan TP Jazz selama lebih dari satu dekade ini dalam kemasan 'Culture Resonance'," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Penampilan PAZ membawa penonton dalam sebuah perjalanan musikal yang intim, di mana batas-batas negara dan genre seakan lenyap dalam satu irama kolektif. "Bermain jazz dalam kelompok membutuhkan mood yang sama, kecerdasan, adaptasi, dan kemampuan mendengar orang lain. Dari sanalah, musik bisa mengalir. Kami berbicara dengan alat musik masing-masing," tutur Nita Aartsen di sela-sela permainan pianonya, menggambarkan esensi kolaborasi mereka.

Malam itu semakin istimewa dengan kehadiran musisi remaja berbakat, Amenangi Waworuntu. Pianis berusia 11 tahun ini membawakan dua lagu, berkolaborasi langsung dengan Kostas dan Adam, menunjukkan regenerasi dan masa depan cerah bagi dunia jazz Indonesia.

The Papandayan: Jembatan Jazz Internasional di Bandung

The Papandayan telah mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu panggung jazz kelas dunia melalui rangkaian "Road to The Papandayan Jazz Fest 2025". Sebelum PAZ, panggung ini telah menjadi saksi pertemuan musisi internasional dan lokal yang tak kalah memukau. Pada 11 Juli 2025, Savana Funk, trio funk asal Italia yang dikenal dengan energinya, memukau penonton dengan repertoar groove mereka. Disusul pada 20 Juli 2025, ROUGE, trio jazz kontemporer asal Prancis, menghipnotis audiens di Mirten Lounge dengan perpaduan jazz, musik klasik, dan pop-folk modern, sebagai bagian perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Prancis-Indonesia.

Edisi ketiga yang menampilkan PAZ pada 8 Agustus 2025 ini semakin mempertegas posisi Bandung di peta musik jazz global. Rangkaian acara ini menjadi pembuka yang kuat menuju perhelatan akbar The Papandayan Jazz Fest ke-10 yang akan digelar pada 4-5 Oktober 2025 mendatang. Ini menegaskan julukan The Papandayan sebagai "The Address of Jazz in Bandung" dan destinasi utama bagi para pecinta musik jazz internasional.

Bagi Anda yang tak ingin ketinggalan kemeriahan puncak festival, tiket Pre-Sale TPJF 2025 sudah dapat dibeli melalui tautan: https://goers.co/tpjf2025. Informasi lengkap mengenai festival juga bisa diakses melalui www.tpjazzfest.com atau akun Instagram @TPJazzFest. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari sejarah jazz di Bandung!




(tey/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads